Produk Imun Probiotik Fakultas Peternakan Unisma Berhasil Sabet Dana Matching Fund
Dosen Fakultas Peternakan (FAPET) Unisma Malang berhasil meraih pendanaan Matching Fund dari Kemdikbud Ristekdikti melalui produk Imun Probiotik.
TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Fakultas Peternakan (FAPET) Unisma Malang berhasil meraih pendanaan Matching Fund dari Kemdikbud Ristekdikti melalui produk Imun Probiotik. Imun probiotik merupakan produk mixing hasil fermentasi antara tanaman herbal yang mengandung zat bioaktiv immunomodulator dengan mikroba baik yang membantu di dalam saluran pencernaan.
Produk imun probiotik sudah digunakan oleh peternak ayam pedaging dengan memberikan hasil yang bagus pada performa produksi ayam. Imun Probiotik ini membuat pakan ternak tercerna maksimal dalam saluran pencernaan sehingga meningkatkan immunitas ayam.
Tim dosen diketuai oleh Ir. Muhammad Farid Wadjdi, MP dengan anggota Dr. drh. Nurul Humaidah, M. Kes dan Ir. Sri Susilowati, MM. Program Matching Fund memungkinkan produk untuk dilakukan riset mendalam tentang potensi optimumnya dan aplikasi skala besar pada ayam. Produk imun probiotik ini belum diuji dalam skala luas yaitu pada ayam dalam satu populasi kandang.
Dalam skala laboraturium lapang dihasilkan kekebalan ayam broiler sebesar 37%. Ayam kampung mempunyai potensi pasar yang bagus. Permintaan daging ayam kampung pada tahun 2023 meningkat 7,89% sedangkan produksi ayam kampung hanya 0,66%. Salah satu kendala adalah pada budidaya ayam kampung.
Ayam kampung yang dipelihara secara intensif mempunyak kekebalan yang lebih rendah dibandingakan dengan yg ekstensif. Perlu feed additive guna meningkatkan kekebalan tubuh. Solusinya adalah probiotik immun herbal. Akslerasi dan scale up pengembangan produk immune herbal probiotik mempunyai peluang bagus untuk bisa mempercepat dan mengembangkan produk ini yang mempunyai prospek pasar bagus.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Tim Fapet Unisma bekerjasama dengan mitra untuk implementasi hasil riset skala besar. Mitra yang digandeng adalah PT Intertama Trikencana Bersinar (ITB). PT ITB adalah industri perunggasan skala nasional bergerak dalam pembibitan ayam. Pada tahun 2022 PT ITB mempunyai lisensi dari Balitbangtan untuk bisa memassifkan ayam lokal KUB 2.
Selama mejadi distributor PT ITB mendapatkan informasi dari peternak mitra bahwa perlu feed additive untuk dapat meningkatkan performa produksi dan menekan mortalitas selama fase starter (brooding). Jika produk imun probiotik herbal sudah dapat dikomersialkan maka produk ini dapat sebagai produk komplemen bagi perusahaan sekaligus komersial produk dalam memassifkan ayam KUB 2.
Hilirisasi riset melalui produk Imun Probiotik nantinya akan menjadi target akhir dari program Matching Fund ini demikian disampaikan oleh ketua tim Farid. Pengujian skala besar jika tidak menggandeng industri perunggasan maka tidak akan terlaksana uji produk skala lapangan.
Program Matching Fund memungkinkan uji produk skala lapangan dan step awal menuju komersialisasi produk. Produk-produk unggulan hasil riset dosen Fapet tentunya akan semakin menguatkan fondasi milestone UNISMA periode sekarang yaitu Entrepreneurial University. Fapet Unisma Malang dengan akreditasi UNGGUL dan Internasional ASIIN telah menyiapkan sarana dan prasarana sehingga memberikan wadah bagi dosen dan mahasiswa untuk berkreasi dalam meningkatkan inovasi riset. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?