Prodi Pendidikan Ekonomi UNIPMA Beri Pelatihan Pendampingan Literasi dan Inklusi Finansial
Prodi Pendidikan Ekonomi UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) memberikan pelatihan pendampingan literasi dan finansial melalui Sikapi Uangmu pada UMKM Eks-PMI Kabar Bumi Ponorogo pada Sabtu-Minggu
TIMESINDONESIA, PONOROGO – Prodi Pendidikan Ekonomi UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) memberikan pelatihan pendampingan literasi dan finansial melalui Sikapi Uangmu pada UMKM Eks-PMI Kabar Bumi Ponorogo pada Sabtu-Minggu (17-18/6/2023).
Kabar Bumi (Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia) Ponorogo merupakan organisasi pekerja migran yang memperjuangkan hak- hak perjuangan sejati, dan kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya.
Rata-rata mantan pekerja migran yang bergabung di Kabar Bumi sudah memiliki usaha sendiri sendiri baik di bidang fashion, kuliner, jasa pelatihan bahasa, pertanian, dan dagang. Namun seringkali uang yang disiapkan untuk modal usaha ini juga digunakan untuk keperluan rumah tangga sehingga tidak dipisah kegunaannya.
Kegiatan ini sejalan dengan program Pengabdian Masyarakat UNIPMA Madiun sebagai bentuk Tri Dharma. Dosen dan mendapat pendanaan dari Hibah LPPM 2023.
Pemberian pelatihan tersebut karena permasalahan yang dihadapi para pekerja migran sepulang dari luar negeri yaitu lemahnya kemampuan mengelola keuangan sehingga berimbas pada usaha yang telah dirintis oleh pekerja migran, hingga terpaksa harus gulung tikar dan tidak memahami inklusi keuangan yang sebenarnya sangat menunjang keberhasilan usaha yang dikelola oleh pekerja migran.
Kegiatan abdimas hari pertama diawali dengan survei dilanjutkan mengidentifikasi masalah yang dialami mantan buruh migran selama membangun usaha. Persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dengan pelatihan memahami pelaksanaan kegiatan diawali dengan pembukaan kemudian dilanjutkan pembagian soal pretest terkait inklusi keuangan.
Selanjutnya diberikan materi mengenai inklusi keuangan dan literasi finansial oleh Novita Erliana Sari, M.Pd,. di Warung Tanju, Jalan Rumpuk Ponorogo. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta.
Pada hari kedua peserta diminta melakukan pencatatan keuangan pada dompet budgeting minimal 1 bulan berjalan dan dipandu oleh Maretha Berlianantiya,S.Pd.,M.Si bersama mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UNIPMA Madiun. Kegiatan terakhir adalah dengan refleksi dan memberikan soal post test terkait inklusi dan literasi finansial.
Kegiatan pendampingan mengisi dompet budgeting untuk satu bulan tansaksi usaha. (Foto: Tim Abdimas for TIMES Indonesia)
Pasca kegiatan dilakukan dengan melihat hasil keseluruhan program pengabdian mulai dari pelaksanaan sampai akhir kegiatan. Kegiatan hari kedua dilakukan di Seketariat Kabar Bumi di Desa Ronosentanan untuk pelatihan mengisi dompet budgeting dengan transaksi selama satu bulan berjalan.
Manfaat yang diperoleh dari mantan pekerja migran dari kegiatan abdimas dapat dijabarkan antara lain pemahaman mengenai inklusi keuangan dan literasi fnansial yang semakin baik, Kemampuan memanfaatkan aplikasi sikapi uangmu yang dikeluarkan oleh OJK yang bertujuan untuk memahami inklusi keuangan, mampu membuat pencatatan keuangan udaha secara rapi dan terperinci, kemampuan memisahkan keuangan usaha dan keuangan rumah tangga.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dosen dan mahasiswa dari kegiatan pengabdian masyarakat antara lain melatih keterampilan kepemimpinan, belajar menyelesaikan masalah yang ada di lapangan, terbentuknya komunikasi yang baik, terjalin relasi yang bersinergi, tercipta kolaborasi dan sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dari segi ekonomi dan sosial kegiatan ini memberikan dampak positif dengan memahami inklusi keuangan nantinya akan memudahkan mantan pekerja migran dalam menentukan tambahan modal, mencari sumber modal yang terpercaya, hingga membuka peluang bagi investor dan mampu mengelola keuangan usahanya dengan baik, mencatat keuangannya dengan rapi tanpa bercampur dengan keuangan rumah tangga sehingga keberlangsungan usaha dapat dicapai.
Dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini, eks-pekerja migran Indonesia mampu memahami inklusi dan literasi keuangan dengan baik terbukti dari pre test dan post test yang telah dilakukan selama kegiatan pengabdian masyarakat sedang berlangsung. Selain itu mantan pekerja migran juga mampu membuat pencatatan keuangan dengan bak dibantu dengan dompet budgeting yang diberikan kepada peserta.
Hal ini akan menunjang keberhasilan usaha yang sedang diupayakan. Saran dari tim pengabdian, kegiatan ini hendaknya dapat diadopsi oleh seluruh pekerja migran di Ponorogo mengingat mereka umumnya membuka usaha selepas kepulangannya ke tanah air. (*)
Apa Reaksi Anda?