Priska Sahanaya Mengajarkan Trik Public Speaking yang Persuasif di SMK Bina Karya
Pada 13 November 2023, Priska Sahanaya mengadakan workshop public speaking yang bertema “The Power of Persuasion” di SMK Bina Karya. Workshop ini disambut dengan meriah oleh para siswa yang bersemangat dan penasaran terhadap cara-cara untuk melakukan persuasi kepada lawan bicara dan juga ketika sedang berada di depan umum. Komunikasi persuasif merupakan cara berkomunikasi yang unik karena pembicara harus ekstra perhatian terhadap cara yang digunakannya ketika menyampaikan informasi agar pembicara dapat merubah pikiran, meyakinkan, dan membujuk pendengarnya untuk menyetujui dan mengikuti ajakan dari pembicara. Dalam usaha meyakinkan pendengarnya, seorang pembicara perlu menunjukkan kehebatannya dalam melakukan public speaking.Pada sesi workshop, Priska memaparkan tentang salah satu contoh komunikasi persuasif yang paling umum bagi siswa, yaitu Iklan-iklan produk di televisi. Pada awal iklan, biasanya dimunculkan permasalahan yang dihadapi oleh bintang iklan. Lalu produk yang diiklankan melalui visual dan dialognya menjadi solusi bagi permasalahan sang bintang iklan, dan kemudian sang bintang iklan terlihat senang dan puas di akhir iklan karena permasalahannya telah diselesaikan dengan menggunakan produk yang diiklankan. Priska pun melemparkan pertanyaan pada para siswa tentang bagaimana cara-cara yang sering siswa lakukan ketika perlu membujuk orang lain untuk memenuhi keinginan yang mereka miliki. Para siswa aktif berpartisipasi untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut.Selanjutnya, Priska memaparkan bahwa terdapat tiga elemen penting dalam melakukan komunikasi persuasif, yaitu: ethos (kredibilitas), logos (logis), dan pathos (memiliki daya tarik emosional). Pertama, seorang pembicara perlu menunjukkan kemampuan public speaking-nya melalui cara bicara yang terstruktur, gestur tubuh yang meyakinkan, dan intonasi bicara yang percaya diri agar dapat menarik perhatian lawan bicara bahwa pembicara memiliki keahlian atau ketertarikan yang tinggi terhadap topik yang sedang dibicarakan. Kedua, seorang pembicara perlu bisa menjelaskan secara logis bahwa pilihan yang diajukannya pada lawan bicara merupakan pilihan yang lebih baik untuk dilakukan atau diterapkan ketimbang pilihan-pilihan yang lain. Pembicara harus memahami reaksi dari lawan bicara dan menentukan komunikasi persuasifnya, diantaranya seperti memberikan argumen yang mencondongkan fakta-fakta bahwa pilihan yang ditawarkan lebih baik dibandingkan dengan pilihan yang lain, bisa juga menunjukkan efek sebab-akibat bahwa pilihan yang diajukan memiliki dampak yang positif bila diterapkan atau dilakukan, dan bisa juga dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan retoris yang membuat pendengar menjadi memikirkan ulang bahwa pilihan yang diajukan memang lebih bermanfaat dibanding pilihan lain. Terakhir, Penjelasan yang logis perlu diikuti juga dengan kalimat-kalimat yang meyakinkan pendengar sehingga pendengar dapat bersimpati baik pada pembicara atau pada dirinya sendiri sehingga kemudian memutuskan untuk mengikuti ajakan dari pembicara.Di sela-sela penjelasannya, Priska selalu mengajak para siswa untuk aktif menjawab pertanyaan-pertanyaannya dan juga menantang para siswa untuk mempraktikkan komunikasi persuasifnya dengan sesama siswa. Tiap kali siswa aktif berpartisipasi, siswa tersebut akan mendapatkan poin yang akan diakumulasikan di akhir acara untuk memenangkan medali penghargaan dari Priska.Salah satu siswi bernama Michelle merasa sangat terbantu dengan workshop public speaking karena kemampuan public speaking sangat bermanfaat di banyak aspek kehidupan sosialnya, “Public speaking itu sangat penting karena pastinya aku sekolah di SMK. Nah itu (public speaking berguna) buat masa depan, buat di dunia kerja, dan buat interview juga perlu public speaking. Buat organisasi juga perlu public speaking dan sebagainya,” kata Michelle. Olivia, salah satu siswi SMK Bina Karya, juga menambahkan, “Public speaking itu penting karena bakal kita pakai untuk dunia kerja nanti. Misalnya kayak kita bekerja sebagai guru pasti butuh public speaking,” jelas OliviaMichelle dan Olivia merasa workshop yang dijalankan sangat berkesan karena keunikan dan keinteraktifannya, terlebih karena mereka senang mendapatkan nasihat, tips dan trik dalam melakukan public speaking dan juga senang dengan cara Priska mengajak partisipasi para siswa yang aktif menjawab dengan memberikan poin.Ibu Simpatinggi, selaku salah satu guru di SMK Bina Karya, berpendapat, “Hasilnya (workshop) sangat bagus. Anak-anak kami kelas 11, khususnya jurusan DKV memang memerlukan public speaking ini,” kata Bu Simpatinggi. Bapak Andi Candrasihi, selaku guru kesiswaan SMK Bina Karya, menyadari bahwa rasa takut untuk bicara di hadapan banyak orang merupakan rasa takut yang umum dialami oleh sebagian orang. Kehadiran Priska untuk mengadakan workshop public speaking ini menurutnya sangat membantu untuk kemajuan anak-anak bangsa.Kini, setelah membawakan acara workshop pada kurang lebih 10.000 peserta di ratusan sekolah, Priska S
Priska Sahanaya menyelenggarakan workshop public speaking dengan tema "The Power of Persuasion" di SMK Bina Karya pada 13 November 2023 lalu. Workshop ini disambut dengan meriah oleh para siswa-siswi yang tertarik untuk belajar mengenai komunikasi persuasif
Pada 13 November 2023, Priska Sahanaya mengadakan workshop public speaking yang bertema “The Power of Persuasion” di SMK Bina Karya. Workshop ini disambut dengan meriah oleh para siswa yang bersemangat dan penasaran terhadap cara-cara untuk melakukan persuasi kepada lawan bicara dan juga ketika sedang berada di depan umum. Komunikasi persuasif merupakan cara berkomunikasi yang unik karena pembicara harus ekstra perhatian terhadap cara yang digunakannya ketika menyampaikan informasi agar pembicara dapat merubah pikiran, meyakinkan, dan membujuk pendengarnya untuk menyetujui dan mengikuti ajakan dari pembicara. Dalam usaha meyakinkan pendengarnya, seorang pembicara perlu menunjukkan kehebatannya dalam melakukan public speaking.
Pada sesi workshop, Priska memaparkan tentang salah satu contoh komunikasi persuasif yang paling umum bagi siswa, yaitu Iklan-iklan produk di televisi. Pada awal iklan, biasanya dimunculkan permasalahan yang dihadapi oleh bintang iklan. Lalu produk yang diiklankan melalui visual dan dialognya menjadi solusi bagi permasalahan sang bintang iklan, dan kemudian sang bintang iklan terlihat senang dan puas di akhir iklan karena permasalahannya telah diselesaikan dengan menggunakan produk yang diiklankan. Priska pun melemparkan pertanyaan pada para siswa tentang bagaimana cara-cara yang sering siswa lakukan ketika perlu membujuk orang lain untuk memenuhi keinginan yang mereka miliki. Para siswa aktif berpartisipasi untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Selanjutnya, Priska memaparkan bahwa terdapat tiga elemen penting dalam melakukan komunikasi persuasif, yaitu: ethos (kredibilitas), logos (logis), dan pathos (memiliki daya tarik emosional).
Pertama, seorang pembicara perlu menunjukkan kemampuan public speaking-nya melalui cara bicara yang terstruktur, gestur tubuh yang meyakinkan, dan intonasi bicara yang percaya diri agar dapat menarik perhatian lawan bicara bahwa pembicara memiliki keahlian atau ketertarikan yang tinggi terhadap topik yang sedang dibicarakan.
Kedua, seorang pembicara perlu bisa menjelaskan secara logis bahwa pilihan yang diajukannya pada lawan bicara merupakan pilihan yang lebih baik untuk dilakukan atau diterapkan ketimbang pilihan-pilihan yang lain. Pembicara harus memahami reaksi dari lawan bicara dan menentukan komunikasi persuasifnya, diantaranya seperti memberikan argumen yang mencondongkan fakta-fakta bahwa pilihan yang ditawarkan lebih baik dibandingkan dengan pilihan yang lain, bisa juga menunjukkan efek sebab-akibat bahwa pilihan yang diajukan memiliki dampak yang positif bila diterapkan atau dilakukan, dan bisa juga dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan retoris yang membuat pendengar menjadi memikirkan ulang bahwa pilihan yang diajukan memang lebih bermanfaat dibanding pilihan lain.
Terakhir, Penjelasan yang logis perlu diikuti juga dengan kalimat-kalimat yang meyakinkan pendengar sehingga pendengar dapat bersimpati baik pada pembicara atau pada dirinya sendiri sehingga kemudian memutuskan untuk mengikuti ajakan dari pembicara.
Di sela-sela penjelasannya, Priska selalu mengajak para siswa untuk aktif menjawab pertanyaan-pertanyaannya dan juga menantang para siswa untuk mempraktikkan komunikasi persuasifnya dengan sesama siswa. Tiap kali siswa aktif berpartisipasi, siswa tersebut akan mendapatkan poin yang akan diakumulasikan di akhir acara untuk memenangkan medali penghargaan dari Priska.
Salah satu siswi bernama Michelle merasa sangat terbantu dengan workshop public speaking karena kemampuan public speaking sangat bermanfaat di banyak aspek kehidupan sosialnya, “Public speaking itu sangat penting karena pastinya aku sekolah di SMK. Nah itu (public speaking berguna) buat masa depan, buat di dunia kerja, dan buat interview juga perlu public speaking. Buat organisasi juga perlu public speaking dan sebagainya,” kata Michelle.
Olivia, salah satu siswi SMK Bina Karya, juga menambahkan, “Public speaking itu penting karena bakal kita pakai untuk dunia kerja nanti. Misalnya kayak kita bekerja sebagai guru pasti butuh public speaking,” jelas Olivia
Michelle dan Olivia merasa workshop yang dijalankan sangat berkesan karena keunikan dan keinteraktifannya, terlebih karena mereka senang mendapatkan nasihat, tips dan trik dalam melakukan public speaking dan juga senang dengan cara Priska mengajak partisipasi para siswa yang aktif menjawab dengan memberikan poin.
Ibu Simpatinggi, selaku salah satu guru di SMK Bina Karya, berpendapat, “Hasilnya (workshop) sangat bagus. Anak-anak kami kelas 11, khususnya jurusan DKV memang memerlukan public speaking ini,” kata Bu Simpatinggi.
Bapak Andi Candrasihi, selaku guru kesiswaan SMK Bina Karya, menyadari bahwa rasa takut untuk bicara di hadapan banyak orang merupakan rasa takut yang umum dialami oleh sebagian orang. Kehadiran Priska untuk mengadakan workshop public speaking ini menurutnya sangat membantu untuk kemajuan anak-anak bangsa.
Kini, setelah membawakan acara workshop pada kurang lebih 10.000 peserta di ratusan sekolah, Priska Sahanaya selaku Direktur IPSA Academy meneruskan programnya ini yang dikenal dengan IPSA Goes to School yaitu Workshop Public Speaking Gratis untuk 100 sekolah dari tingkatan pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK di Jakarta. Program ini dijalankan IPSA sebagai partisipasinya untuk membentuk karakter anak bangsa yang aktif dan berani untuk melakukan public speaking. Priska berharap dengan diadakannya workshop public speaking gratis ini dapat meningkatkan kesadaran siswa-siswi terhadap pentingnya kemampuan public speaking yang akan berguna bagi masa depan siswa-siswi dalam kehidupan sosial dan karirnya kelak.
Mau sekolah Anda mendapatkan public speaking secara gratis untuk seluruh siswa Anda? Yuk daftarkan sekarang juga melalui nomor di bawah ini:
Priska Sahanaya
081389608249
Nama penulis: Anggi Tresna Santika
Apa Reaksi Anda?