Priska Sahanaya Melatih Kemampuan Public Speaking di SD Muhammadiyah 10
Kemampuan public speaking sangat perlu diajarkan pada anak sejak dini agar dapat menstimulasi kemampuan dasar anak dalam berkomunikasi dengan baik dengan anak seusianya dan orang-orang di sekitarnya. Tiap anak tentunya memiliki kemampuan penalaran yang berbeda-beda sehingga metode pengajaran yang dipilih pun harus menyesuaikan kebutuhannya. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan mengintegrasikan materi public speaking dalam bentuk permainan agar anak dapat bersenang-senang dan berani dalam mempraktikkan public speaking. Seperti pada workshop public speaking yang diadakan pada 15 November 2023 oleh Priska Sahanaya di SD Muhammadiyah 10, Priska memilih menggunakan metode tersebut untuk sepenuhnya menarik perhatian anak untuk ikut serta bermain sambil belajar. Keikutsertaan semua anak ketika acara workshop membuat anak rileks ketika menerima materi public speaking dan antusiasme anak-anak di kelas akan mendorong keinginan anak untuk aktif berpartisipasi.Workshop yang bertema “Crafting Compelling Messages” ini difokuskan oleh Priska untuk membangun rasa percaya diri anak untuk berani berbagi cerita dan pengalaman menarik yang dialami siswa di depan kelas. Priska menjelaskan bahwa dalam bercerita sangat penting agar cerita disampaikan secara runut dan diekspresikan dengan gestur tubuh juga intonasi suara yang tepat agar cerita dapat memberikan kesan positif pada pendengarnya. Priska membuat workshop se-interaktif mungkin untuk menjaga perhatian para siswa dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mengajak para siswa untuk mempraktikkan public speaking di depan kelas, memberikan ruang untuk siswa menceritakan pengalaman-pengalaman menarik yang mereka alami. Siswa yang aktif menjawab akan mendapatkan poin dan siswa yang mendapatkan poin terbanyak akan mendapatkan medali. Adanya permainan yang mengajak para siswa untuk aktif berpartisipasi ini semakin meningkatkan antusiasme siswa untuk semakin percaya diri menunjukkan kemampuan public speaking-nya.Workshop yang diadakan tersebut mendapatkan kesan yang positif karena dapat dipahami dengan baik oleh para siswa. Salah satu siswi bernama Asti membagikan bahwa sesi yang paling disukainya adalah ketika sesi bertukar cerita. Sesi tersebut mendorong siswa untuk menceritakan pengalaman unik yang mereka alami dan siswa-siswa lain yang mendengarkan diminta untuk mengingat bagian-bagian cerita dan juga memberikan kesan dan pertanyaan terhadap cerita yang telah dibagikan. Siswi lainnya bernama Sasa menambahkan kesannya, “Hal yang paling saya suka (adalah) sesi belajar public speaking karena saya jadi gak malu lagi untuk ngomong di depan umum,” kata Sasa. Membuat ruang belajar yang suportif tentu membuat anak tidak ragu untuk berpartisipasi untuk menunjukkan kemampuan dirinya sehingga sangat penting untuk menciptakan ruang belajar yang terbuka bagi anak untuk berbagi dan untuk didengarkan dengan penuh perhatian.Pak Sukamdi, salah satu guru SD Muhammadiyah 10, sangat terkesan dengan workshop yang diadakan Priska tersebut, “Dengan adanya kegiatan ini, siswa dapat menyampaikan pendapatnya secara berani dan benar di hadapan orang banyak. Pada saat anak berinteraksi langsung secara pribadi (terlihat) antusias sendiri sehingga tanpa disuruh dia langsung memberikan reaksi,” ujar Pak Sukamdi. Ibu Febrianti yang mengajar untuk siswa kelas 6 pun berkomentar tentang workshop yang menurutnya, “Sangat bagus ya karena di sini melatih anak untuk tampil percaya akan kemampuan diri sendiri kalau dia itu sebenarnya bisa (public speaking). Yang menarik itu anak ikut tampil ke depan, menunjukkan yel-yel, dan berinteraksi langsung,” pungkas Bu Febrianti.Indonesian Professional Speakers Association (IPSA) dan Priska Sahanaya, selaku Direktur IPSA Academy, masih melanjutkan program IPSA Goes to School dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran anak-anak usia sekolah terhadap pentingnya kemampuan public speaking di kehidupan sosial anak dan untuk membangun karakter anak yang percaya diri untuk berlatih dan menunjukkan kemampuan public speaking-nya. Workshop Public Speaking ini diadakan gratis untuk 100 sekolah di Jakarta dari tingkatan pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK.Mau sekolah Anda mendapatkan public speaking secara gratis untuk seluruh siswa Anda? Yuk daftarkan sekarang juga melalui nomor di bawah ini:Priska Sahanaya081389608249Nama penulis: Anggi Tresna Santika
Priska Sahanaya menyelenggarakan workshop public speaking yang bertema "Crafting Compelling Messages" di SD Muhammadiyah 10 pada 15 November 2023 lalu. Workshop ini disambut dengan hangat oleh antusiasme para siswa-siswi yang ingin belajar mengenai public speaking.
Kemampuan public speaking sangat perlu diajarkan pada anak sejak dini agar dapat menstimulasi kemampuan dasar anak dalam berkomunikasi dengan baik dengan anak seusianya dan orang-orang di sekitarnya. Tiap anak tentunya memiliki kemampuan penalaran yang berbeda-beda sehingga metode pengajaran yang dipilih pun harus menyesuaikan kebutuhannya. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan mengintegrasikan materi public speaking dalam bentuk permainan agar anak dapat bersenang-senang dan berani dalam mempraktikkan public speaking. Seperti pada workshop public speaking yang diadakan pada 15 November 2023 oleh Priska Sahanaya di SD Muhammadiyah 10, Priska memilih menggunakan metode tersebut untuk sepenuhnya menarik perhatian anak untuk ikut serta bermain sambil belajar. Keikutsertaan semua anak ketika acara workshop membuat anak rileks ketika menerima materi public speaking dan antusiasme anak-anak di kelas akan mendorong keinginan anak untuk aktif berpartisipasi.
Workshop yang bertema “Crafting Compelling Messages” ini difokuskan oleh Priska untuk membangun rasa percaya diri anak untuk berani berbagi cerita dan pengalaman menarik yang dialami siswa di depan kelas. Priska menjelaskan bahwa dalam bercerita sangat penting agar cerita disampaikan secara runut dan diekspresikan dengan gestur tubuh juga intonasi suara yang tepat agar cerita dapat memberikan kesan positif pada pendengarnya.
Priska membuat workshop se-interaktif mungkin untuk menjaga perhatian para siswa dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mengajak para siswa untuk mempraktikkan public speaking di depan kelas, memberikan ruang untuk siswa menceritakan pengalaman-pengalaman menarik yang mereka alami. Siswa yang aktif menjawab akan mendapatkan poin dan siswa yang mendapatkan poin terbanyak akan mendapatkan medali. Adanya permainan yang mengajak para siswa untuk aktif berpartisipasi ini semakin meningkatkan antusiasme siswa untuk semakin percaya diri menunjukkan kemampuan public speaking-nya.
Workshop yang diadakan tersebut mendapatkan kesan yang positif karena dapat dipahami dengan baik oleh para siswa. Salah satu siswi bernama Asti membagikan bahwa sesi yang paling disukainya adalah ketika sesi bertukar cerita. Sesi tersebut mendorong siswa untuk menceritakan pengalaman unik yang mereka alami dan siswa-siswa lain yang mendengarkan diminta untuk mengingat bagian-bagian cerita dan juga memberikan kesan dan pertanyaan terhadap cerita yang telah dibagikan.
Siswi lainnya bernama Sasa menambahkan kesannya, “Hal yang paling saya suka (adalah) sesi belajar public speaking karena saya jadi gak malu lagi untuk ngomong di depan umum,” kata Sasa. Membuat ruang belajar yang suportif tentu membuat anak tidak ragu untuk berpartisipasi untuk menunjukkan kemampuan dirinya sehingga sangat penting untuk menciptakan ruang belajar yang terbuka bagi anak untuk berbagi dan untuk didengarkan dengan penuh perhatian.
Pak Sukamdi, salah satu guru SD Muhammadiyah 10, sangat terkesan dengan workshop yang diadakan Priska tersebut, “Dengan adanya kegiatan ini, siswa dapat menyampaikan pendapatnya secara berani dan benar di hadapan orang banyak. Pada saat anak berinteraksi langsung secara pribadi (terlihat) antusias sendiri sehingga tanpa disuruh dia langsung memberikan reaksi,” ujar Pak Sukamdi.
Ibu Febrianti yang mengajar untuk siswa kelas 6 pun berkomentar tentang workshop yang menurutnya, “Sangat bagus ya karena di sini melatih anak untuk tampil percaya akan kemampuan diri sendiri kalau dia itu sebenarnya bisa (public speaking). Yang menarik itu anak ikut tampil ke depan, menunjukkan yel-yel, dan berinteraksi langsung,” pungkas Bu Febrianti.
Indonesian Professional Speakers Association (IPSA) dan Priska Sahanaya, selaku Direktur IPSA Academy, masih melanjutkan program IPSA Goes to School dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran anak-anak usia sekolah terhadap pentingnya kemampuan public speaking di kehidupan sosial anak dan untuk membangun karakter anak yang percaya diri untuk berlatih dan menunjukkan kemampuan public speaking-nya. Workshop Public Speaking ini diadakan gratis untuk 100 sekolah di Jakarta dari tingkatan pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK.
Mau sekolah Anda mendapatkan public speaking secara gratis untuk seluruh siswa Anda? Yuk daftarkan sekarang juga melalui nomor di bawah ini:
Priska Sahanaya
081389608249
Nama penulis: Anggi Tresna Santika
Apa Reaksi Anda?