Polres Batu Siap Amankan Pemilu 2024 dengan 320 Polisi Tak Bersenpi

TIMESINDONESIA, BATU – Polres Batu telah menyiapkan 320 anggota polisi tak bersenjata api (bersenpi) untuk mengamankan kurang lebih 6400 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di enam kecamatan yang berada di wilayah hukum Polres Batu.

Dalam pengamanan pemilu ini, anggota polisi dilarang membawa senjata api dan hanya dilengkapi dengan tongkat T, senter, jas hujan, rompi, serta obat-obatan pribadi.

Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsudin, menekankan bahwa anggota yang masih membawa senjata api harus menitipkannya ke Bagian Logistik untuk diawasi pelaksanaannya oleh Kasi Propam.

“Bagi anggota yang masih membawa Senjata Api wajib dititipkan kembali ke Bagian Logistik, untuk Kasi Propam agar diawasi pelaksanaanya guna menghindari kejadian yang tidak dikehendaki,” kata Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsudin.

Lewat sebuah upacara pelepasan, 320 personil Polri ini diberangkatkan ke daerah penugasan masing-masing. Polisi menerapkan pengamanan 2 personil Kepolisian akan mengawasi 20 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sekaligus mendampingi 40 personil Perlindungan Masyarakat (Linmas).

Mereka akan berkolaborasi dengan personil TNI untuk mengamankan pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Kapolres mengatakan bahwa pengamanan ini adalah sebuah operasi terpusat bertajuk Operasi Mantap Brata Semeru tahun 2023 - 2024.

Kapolres mengatakan bahwa pihaknya sudah memetakan kerawanan yang mungkin terjadi dan ia bersyukur Kota Batu termasuk daerah yang tingkat kerawanannya rendah.

Meski demikian kata kapolres, personil Polres Batu yang terlibat dalam operasi ini tidak boleh meremehkan keadaan ini dan tetap melaksanakan pengamanan maksimal.

“Polri akan All Out termasuk juga Polres Batu dalam mengamankan pesta rakyat ini, harapan kami situasi kondusif di Kota Batu bisa terjaga dengan baik dan sukses menggelar pemilihan umum di seluruh wilayah Indonesia,” terang Kapolres.

Kepada seluruh personel yang bertugas, Kapolres mengingatkan untuk segera mengenali lingkungan, perangkat desa, tokoh agama (toga)/tokoh masyarakat (tomas) dan KPPS serta lokasi TPS berada.

“Laksanakan tugas dengan penuh semangat, disiplin, tulus dan ikhlas sehingga pelaksanaan pengamanan tidak hanya berjalan dengan tertib, aman dan terkendali, namun juga bernilai ibadah di hadapan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” tukas Oskar. (*)