Peserta PMM 3 2023 di UNIPMA Ikuti Modul Refleksi di Taman Bantaran Kota Madiun
Sebanyak 27 peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 Tahun 2023 di UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) mengikuti kelas modul nusantara dengan sub modul refleksi di Taman Bantaran Kota…
TIMESINDONESIA, MADIUN – Sebanyak 27 peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 Tahun 2023 di UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) mengikuti kelas modul nusantara dengan sub modul refleksi di Taman Bantaran Kota Madiun pada Sabtu (7/10/2023).
Dalam pembelajaran kelas modul nusantara dengan sub modul refleksi di Taman Bantaran Kota Madiun, Mahasiswa PMM 3 UNIPMA diminta untuk menyelesaikan masalah pengelolaan uang sebesar Rp50 ribu dalam konteks nyata. Mereka harus berpikir kreatif dan mencari solusi terbaik untuk menggunakan uang tersebut sebaik mungkin.
Menariknya, mereka dibagi menjadi beberapa tim, sehingga harus bekerja sama, berdiskusi, dan berbagi ide untuk mengelola uang secara efektif. Kolaborasi antaranggota tim sangat penting dalam mencapai tujuan.
Dosen Modul Nusantara, Asri Musandi Waraulia, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa tim mahasiswa PMM diminta untuk berkumpul di Taman Bantaran dengan memesan ojek online. Setelah tim PMM tiba di Taman Bantaran, mereka memasuki Sunday Market dan mencari posisi narasumber yaitu Arif Hadi Sulistiyo, S.T., Liya Atika Anggrasari, M.Pd. dan Asri Musandi Waraulia, S.Pd., M.Pd. untuk diberikan uang Rp50 ribu yang akan dipergunakan sebaik mungkin di lingkungan Taman Bantaran.
Tim PMM saat dilatih kekompakan untuk membelanjakan uang Rp50 ribu di lingkungan taman bantaran. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
“Jadi dalam melatih kekompakan tim harus mencatat semua pengeluaran mereka dan mencoba untuk menghemat sebanyak mungkin dengan uang Rp50 ribu tadi, setelah itu setiap tim diminta mempresentasikan bagaimana mereka menggunakan uang Rp50 ribu rupiah dan strategi apa yang mereka terapkan,” jelas Asri.
Setiap tim memiliki tujuan untuk mengelola uang Rp50 ribu dengan cara yang paling efektif. Mereka belajar melalui upaya mereka untuk mencapai tujuan ini.
Salah seorang mahasiswa PMM Yusril Irham dari STKIP Andi Mattappa mengungkapkan salah satu pengetahuan baru yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah betapa pentingnya kerja sama dan kompaknya tim. “Dalam perjalanan menuju Sunday Market, kami harus berkoordinasi dengan baik, berbagi ide, dan mengambil keputusan bersama untuk memaksimalkan penggunaan uang Rp50 ribu yang kami terima. Ini mengajarkan kami pentingnya bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama,” ungkap Yusril.
Kekompakan Peserta PMM 3 2023 UNIPMA. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Di akhir kegiatan, tim PMM menuju Waroeng Ayom yang terletak di samping Lab Terpadu UNIPMA untuk diperkenalkan dengan nasi tumpeng dan nasi berkat.
“Saat kami mengunjungi Waroeng Ayom untuk makan siang, kami dapat mencicipi makanan lokal seperti nasi tumpeng dan nasi berkat. Ini memberi kami kesempatan untuk mengenal lebih dekat dengan kuliner khas Madiun dan menghargai keanekaragaman budaya kuliner di Indonesia,” papar Yusril.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberi kami pengalaman baru dalam hal finansial, transportasi, dan budaya lokal, tetapi juga meningkatkan keterampilan kerja sama dalam tim, kreativitas, dan keterampilan komunikasi.
Ini merupakan pengalaman yang bermanfaat dalam pengembangan diri sebagai mahasiswa PMM Unipma Madiun. (*)
Apa Reaksi Anda?