Pertemuan Lintas Generasi Alumni HMI di Yogyakarta, Siap Tegakkan Pemilu yang Berintegritas
Komunitas Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyelenggarakan temu kangen di Yogyakarta. Mereka mengajak para anggotanya untuk menjadi pemilih cerdas menuju Pemilu 202 ...
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Komunitas Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyelenggarakan temu kangen di Yogyakarta. Mereka mengajak para anggotanya untuk menjadi pemilih cerdas menuju Pemilu 2024 yang berintegritas, dan mewujudkan demokrasi berkualitas.
Ketua Panitia Acara, Rochmiyati menyampaikan, kegiatan ini diikuti oleh perwakilan alumni HMI lintas generasi dari seluruh Indonesia.
"Pada kegiatan hari ini pesertanya sekitar 180 orang dari seluruh Indonesia," kata Rochmiyati, Minggu (17/12/2023).
Rochmiyati menerangkan, pertemuan tersebut telah dilaksanakan di Hotel Grand Rohan Jogja, Sabtu (16/12/2023). Kegiatan tersebut sebagai ajang temu kangen komunitas alumni HMI. Mereka merupakan pertemuan lintas generasi, mulai dari alumni HMI tahun 1970, 1980, dan 1990.
"Jadi di sini kita akan membicarakan soal menjadi pemilih cerdas, menuju pemilu berintegritas, mewujudkan demokrasi berkualitas. Untuk pilihan politik, kami menyerahkan kepada masing-masing personalnya," beber Rochmiyati.
Rochmiyati menekankan, jika Komunitas Alumni HMI tidak berafiliasi ataupun memihak kepada salah satu partai, maupun pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Saya tekankan kalau HMI tidak berpolitik, untuk pilihan politik, kami menyerahkan langsung kepada anggota secara perorangan," tandasnya.
Namun pada dirinya sendiri, menginginkan pemimpin bangsa yang lebih baik kedepannya seperti sosok Anies Baswedan.
"Kalau secara saya pribadi ya, saya mendukung mas Anies Baswedan, karena beliau alumni HMI," tutur Rochmiyati.
Adapun alasan Yogyakarta dijadikan tempat untuk berkumpul alumni HMI ini, menurutnya lantaran Yogyakarta merupakan tempat berdirinya HMI.
Diakhir acara ditutup dengan pernyataan sikap Alumni HMI Tahun 2024.
1. Alumni HMI memegang teguh komitmen tujuan HMI yakni Keislaman dalam kebangsaan yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhai oleh Allah taa’la.
2. Komitmen HMI telah mengukir sejarahnya dalam kurun waktu 75 tahun lebih. Kader-kader HMI berada ditengah-tengah masyarakat dan negara dalam ragam profesi dan aktivis, baik dalam kondisi damai maupun kritis.
3. Dalam menuju Indonesia emas 2045, 1 abad Kemerdekaan Indonesia, kini menghadapi kondisi global yaitu ketidak-stabilan, ketidak-pastian, kompleksitas dan ambiguitas yang berada pada ranah politik, ekonomi, teknologi informasi dan lingkungan hidup atau krisi iklim serta kemanusian.
4. Pada level nasional, kini menghadapi klimak keterpurukan etika dan moral hukum dan politik yang sangat dalam bersamaan indeks demokrasi yang terus menurun.
Keterpurukan yang sama pada aspek sosial ekonomi : lapangan kerja yang rendah, kemiskinan, harga pemenuhan bahan pokok yang terus meningkat maupun ketidak-adilan pembangunan infrastruktur.
Pada aspek hukum, pelemahan KPK, Undang undang Omnibuslaw yang hanya berpihak pada oligarkhi dan perilaku mafia penegak hukum yang tidak kunjung reda.
5. Pencapaian Indonesia emas 2045 yang penuh tantangan global dan kondisi buruk nasional mutlak memerlukan kepemimpinan nasional yang memiliki karakter kinerja yang energik dan rekam jejak berprestasi nasional dan internasional.
Kepemimpinan yang memiliki karakter moral etik yang tinggi, tidak pembohong, culas dan licik.
6. Atas argumentasi dan realitas demikian dan kebutuhan kepemimpinan nasional dengan memberikan amanah kepemimpanan nasional kepada pasangan Capres dan Cawapres tahun 2024-2029 Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (*)
Apa Reaksi Anda?