Mahasiswa KKN Unisla Ajari Warga Desa Taji Ubah Sampah Rumah Tangga Jadi Eco-Enzyme
Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Lamongan (Unisla) Desa Taji Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Lamongan (Unisla) Desa Taji Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan menunjukkan komitmennya untuk peduli pada pencemaran sampah di lingkungan dengan melaksanakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan Eco-Enzyme dari wampah rumah tangga yang diikuti oleh perangkat Desa Taji, ibu-ibu kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kelompok tani di Balai Desa Taji, Senin, (4/9/2023)
“ini bentuk dukungan kami dalam pengurangan limbah organik khususnya yang berasal dari rumah tangga," kata Nur Wahid, Koordintor Desa KKN.
Sebab, lanjutnya, selama ini sampah organik cukup besar jumlahnya terutama yang berasal dari rumah tangga dan dibuang begitu saja tanpa adanya tidak lanjut yang membuat sampah tersebut bernilai lebih.
“Sehingga kami tergerak untuk membuat program penyuluhan dan pelatihan pembuatan Eco-Enzyme sebagai tindak lanjut dari pengolahan sampah organik rumah tangga tersebut," ujar Wahid.
Ketika memberikan sambutan, Ahmad Sulthoni, Kepala Desa Taji menyampaikan jika tidak ada penanganan sampah rumah tangga terutama organik yang lebih lanjut maka lama kelamaan sampah tersebut akan terbuang sia-sia dan akan menumpuk begitu saja.
“Hal ini tentu bisa mengganggu warga sekitar ketika sudah dalam jumlah yang banyak seperti bau yang tidak sedap dan merusak pemandangan," ucapnya.
Lebih lanjut Sulthoni mengucapkan terimakasih kepada Denaya Andrya Prasidya, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Unisla yang hadir sebagai pemateri dalam kegiatan itu.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada KKN kelompok 23 yang sudah mengadakan kegiatan dan memberikan ilmu baru untuk pemanfaatan sampah organik khususnya dari rumah tangga ini, dan berharap masyarakat melakukan pengolahan sampah organik agar tidak dibuang sia-sia," katanya.
Dalam kesempatan itu, Denaya menjelaskan bahwa cara membuat Eco-Enzum dadi sampah organik cukup mudah. "Bahan yang digunakan juga mudah kita jumpai seperti pelepah pisang, gula merah, daun kelor, sisa sayuran, sisa kulit buah, sisa buah yang belum busuk, air kelapa, dan air," tuturnya.
Selain itu dikatakan Denaya, Eco-Enzyme memiliki segudang manfaat diantaranya sebagai cairan pembersih, pupuk tanaman, pengusir hama, melestarikan lingkungan, hemat, mengurangi polusi, dan sebagai penyaring udara. (")
Apa Reaksi Anda?