Perkuat Program MBKM, UNJ Jalin MoU Dengan Sektor Pemerintah dan 8 Pelaku DUDI

UNJ kembali melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan instansi pemerintah dan 8 pelaku Dunia Usaha dan Industri (DUDI). 

Juli 13, 2023 - 11:20
Perkuat Program MBKM, UNJ Jalin MoU Dengan Sektor Pemerintah dan 8 Pelaku DUDI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – UNJ kembali melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan instansi pemerintah dan 8 pelaku Dunia Usaha dan Industri (DUDI). 

Kegiatan yang digelar di Aula Bung Hatta ini untuk menyukseskan Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM), Rabu (12/7/2023).

Untuk MoU dengan sektor pemerintah, UNJ jalin MoU dengan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian. Sementara untuk 8 pelaku DUDI, UNJ jalin MoU dengan: (1) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karawang; (2) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karawang; (3) Asosiasi HRD-GA Karawang; (4) DPC Karawang Pemuda Tani Indonesia; (5) PT. Karawang Nusantara Jaya; (6) PT. Panasonic Manufacturing Indonesia; (7) PT. Carsome Academy; dan (8) PT. Idena Emas Nusantara.

R.R Yuli Seri Wilanti selaku Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian yang hadir dalam pertemuan ini menyampaikan apresiasi terhadap hitam diatas putih atas kerjasama sektor akademik, pemerintah, dan industri ini. “Ini adalah suatu hal yang membanggakan, betul-betul kita ingin menggandeng semua stakeholder,” katanya. Ia juga menyebut bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini harus diikuti dengan action plan untuk selanjutnya. 

rektor-unj.jpg

Sementara itu, Wasis Kartijoso selaku Manager Training and Human Development PT. Panasonic yang juga menjadi perwakilan DUDI menyampaikan bahwa UNJ, sebagai perguruan tinggi, memiliki potensi untuk berkontribusi. “Masalah industri ini banyak dan butuh sentuhan dari akademisi,” ujarnya. Ia juga mencontohkan urgensi kolaborasi lintas sektor tersebut berkaitan erat dengan visi perusahaan elektronika yang benar-benar mencapai revolusi industri 4.0 pada 2030, ungkap Wasis Kartijoso.

Sementara itu, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ dalam sambutannya mengatakan bahwa UNJ sendiri memiliki potensi dalam hal kolaborasi karena sudah memiliki program studi yang relevan. Kampus juga memiliki kewajiban untuk membekali mahasiswa dalam aspek kapasitas. Program magang dianggap sebagai salah satu langkah yang sudah dikembangkan oleh UNJ, ujar Prof. Komarudin.

Prof. Komarudin menambahkan bahwa program vokasi dan sarjana harus memiliki kompetensi yang sama. Apalagi di era MBKM saat ini mendukung agar meningkat kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills untuk lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, khususnya dunia kerja, serta menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.

“Kita dorong kearah kerjasama untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa UNJ sesuai tujuan dari MBKM. Harus ada jembatan sebelum bekerja di dunia nyata, salah satunya kegiatan magang,” ujarnya. 

Pada kesempatan ini juga, Totok Bintoro selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNJ menyampaikan bahwa kerjasama ini sebagai wujud komitmen UNJ dalam mengimplementasikan program Kampus Merdeka Kemendikbudristek, terutama program Wirausahawan Merdeka. UNJ sendiri merupakan salah satu dari 34 perguruan tinggi yang menjadi kampus pelaksana program ini.

"Bekal untuk memperkuat ketrampilan kewirausahaan mahasiswa dan kompetensi keilmuannya, antara lain melalui kegiatan magang mahasiswa ke berbagai instansi pemerintah maupun DUDI yang merupakan salah satu bagian dari program tersebut," ujar Totok Bintoro. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow