Perdana! UIN KHAS Jember Jadi Tuan Rumah Porsi Jawara
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember resmi menjadi tuan rumah pagelaran Pekan Olahraga, Seni, dan Ilmiah se Jawa Madura (PORSI JAWARA).
TIMESINDONESIA, JEMBER – Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS Jember) resmi menjadi tuan rumah pagelaran Pekan Olahraga, Seni, dan Ilmiah se Jawa Madura (PORSI JAWARA).
Event perdana antar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Jawa Madura ini rencananya akan digelar pada awal Bulan November mendatang.
Kendati demikian, panitia pelaksana mulai dini telah mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan agenda tersebut. Termasuk melaksanakan pertemuan dengan sejumlah delegasi pimpinan PTKIN se Jawa Madura, beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang dikemas dengan 'Rapat Koordinasi Persiapan pelaksanaan Porsi Jawara' itu dihadiri oleh sejumlah warek tiga. Yakni, dari UIN Maulana Hasanuddin Banten, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, UIN Salatiga, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Raden Mas Said Surakarta, UIN Sayyid Rahmatullah Tulungagung, IAIN Ponorogo, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAIN Madura dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Hefni mengatakan, pertemuan tersebut dalam rangka mereview dan membahas beberapa hal untuk memastikan giat kompetisi itu berjalan lancar.
Lebih kurang dua bulan waktu yang tersisa, meski terbilang singkat, pelaksanaan Porsi Jawara harus maksimal.
Beberapa hal yang akan dimusyawarahkan, kata Prof. Hefni, meliputi waktu, tempat, dan mekanisme pelaksanan lomba -lomba. "Rapat koordinasi ini paling tidak menghasilkan juklak dan juknis," imbuhnya.
Selain itu, program unggulan warek tiga UIN KHAS Jember yang dicanangkan sejak lama itu, rupanya mengalami perubahan pada aspek anggaran. Mulanya, disampaikan Prof. Hefni, anggaran bersumber dari dua penyedia, yakni Kementerian Agama sebanyak 40%, dan Satuan Kerja UIN KHAS Jember 60%. Kemudian menjadi 100% ditanggung pelaksana lokal.
Mewaspadai terjadinya defisit anggaran, imbuh Prof. Hefni, perlu melakukan akselerasi dan penyesuaian. Baik waktu, cabang lomba, venue, atau hal lain yang krusial. "Nanti kita rapatkan dan buat kesepakatan bersama," ucap Prof. Hefni kepada para delegasi rapat.
Sementara itu, Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Babun Suharto menyarankan, agar rencana pelaksanaan kompetisi ini melibatkan perguruan tinggi non Islam. Alasannya, di samping mengasah keterampilan mahasiswa sesuai cabang lomba yang akan ditetapkan nanti, perhelatan kompetisi kelas lokal ini juga ajang membangun silaturahim dan menjalin persahabatan. Terlebih, sama-sama dibawah naungan Kementerian Agama RI.
"Jadi, kalau usulan saya disepakati, maka dari Porsi Jawara menjadi Prosi Jamrud (Jawa Madura Denpasar)," tuturnya menawarkan.
Tidak muluk-muluk, Prof. Babun berharap, kegiatan dibawah kendali Warek Tiga UIN KHAS Jember itu terlaksana dengan baik, mampu menjembatani terjalinnya silaturahim dan persahabatan antar perguruan tinggi keagamaan negeri se Jawa Madura. (*)
Apa Reaksi Anda?