Perancangan Film Animasi "BROKEN" Sebagai Media Penyadaran Terhadap Dampak Buruk Bullying

Bullying merupakan salah satu permasalahan sosial yang sering terjadi di kalangan remaja di sekolah. Fenomena ini, meskipun sering dianggap sebagai bagian dari perkembangan anak

Maret 6, 2024 - 11:00
Perancangan Film Animasi "BROKEN" Sebagai Media Penyadaran Terhadap Dampak Buruk Bullying

TIMESINDONESIA, MALANG – Bullying merupakan salah satu permasalahan sosial yang sering terjadi di kalangan remaja di sekolah. Fenomena ini, meskipun sering dianggap sebagai bagian dari perkembangan anak, sebenarnya adalah aktivitas sadar yang bertujuan untuk melukai dan menyakiti seseorang secara berulang-ulang. Dalam upaya untuk menyampaikan pesan tentang dampak buruk dari bullying, Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) STIKI Malang mempersembahkan sebuah film animasi berjudul "BROKEN". Film ini dikembangkan oleh Raphael Theofilus Santoso dengan dibimbing oleh Bapak Saiful Yahya, S.Sn., M.T.

Berlandaskan pada data dari studi PISA tahun 2018 yang menyatakan bahwa 41% pelajar di Indonesia pernah menjadi korban bullying setidaknya beberapa kali dalam satu bulan, film animasi yang diberi judul "BROKEN" bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena ini.

Melalui pengkajian pustaka jurnal ilmiah dan wawancara dengan para ahli, serta mengadopsi pipeline pembuatan animasi dari buku berjudul "The Creation Process 2D Animated Movie", film ini menggambarkan secara dramatis permasalahan bullying di lingkungan sekolah.

Film ini menyoroti bahwa seringkali pelaku bullying tidak menyadari dampak negatif dari perbuatannya, menganggapnya sebagai sekadar bercanda belaka.

Namun, bagi korban, bullying dapat menyebabkan trauma mental dan fisik yang berpotensi berdampak buruk pada masa depan mereka.

Film "BROKEN" juga menunjukkan bahwa korban bullying seringkali tidak berani melawan karena merasa tidak memiliki kekuatan untuk melawan.

Film-Animasi.jpg

Selain itu, melalui karakter dan alur cerita yang disajikan dalam film ini, penonton juga diperkenalkan pada konsep-konsep penting seperti empati, solidaritas, dan pentingnya komunikasi yang efektif dalam mencegah dan mengatasi bullying.

Dengan menyoroti aspek-aspek psikologis dan sosial dari fenomena ini, "BROKEN" tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi, tetapi juga untuk menginspirasi penonton untuk bertindak secara proaktif dalam membentuk lingkungan sekolah yang aman dan inklusif bagi semua siswa.

Diharapkan bahwa melalui "BROKEN", audiens akan lebih memahami kondisi sebenarnya ketika terjadi kasus bullying di lingkungan sekolah, serta menjadi lebih peduli dan aktif dalam mencegah dan mengatasi fenomena ini.

Selain itu, film ini juga diharapkan dapat menjadi bahan diskusi dan refleksi bagi para pendidik, orang tua, dan pembuat kebijakan dalam upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung bagi anak-anak dan remaja.

Dengan perancangan film animasi "BROKEN", penulis berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang dampak buruk dari bullying di lingkungan sekolah.

Dengan pendekatan yang dramatis dan penuh empati, film ini mampu menyadarkan penonton akan pentingnya mengatasi dan mencegah perilaku bullying serta memperkuat solidaritas dan komunikasi yang positif di antara siswa-siswi. Keberhasilan film ini sebagai media penyadaran sosial diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, inklusif, dan mendukung bagi semua anak-anak dan remaja.

STIKI memiliki komitmen tinggi untuk memfasilitasi berbagai aktivitas kemahasiswaan yang mampu menunjang prestasi akademis maupun non akademis.

Sebagai perguruan tinggi yang memiliki fokus pada bidang ICT, STIKI Malang membuka kesempatan bagi generasi muda untuk bersama-sama bergabung mengembangkan kompetensi, dan kreativitas yang sesuai akan kebutuhan masa depan.

STIKI Malang memiliki komitmen untuk menyiapkan lulusan yang mampu dan siap berkompetisi di era globalisasi. Informasi kegiatan di STIKI Malang, silahkan mengunjungi website www.stiki.ac.id (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow