Pemuda di Bali Berperan Aktif Wujudkan Desa Merdeka dari Sampah

Dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali, pemuda di Bali diimbau untuk mengambil peran aktif dalam upaya pengelolaan sampah. ...

Agustus 19, 2023 - 22:30
Pemuda di Bali Berperan Aktif Wujudkan Desa Merdeka dari Sampah

TIMESINDONESIA, BALI – Dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali, pemuda di Bali diimbau untuk mengambil peran aktif dalam upaya pengelolaan sampah.

Dalam menegakan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, salah satu komponen penting dalam keberhasilan kebijakan ini adalah peran pemuda guna mewujudkan desa yang merdeka atau bebas dari permasalahan sampah.

Pengelolaan sampah berbasis sumber ini  memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkreasi dalam mengolah sampah yang dihasilkan.

Dalam peraturan tersebut, masyarakat didorong untuk mengolah sampah menjadi kompos, pupuk organik cair, eco-enzyme, bracket, atau bahkan menjadi biopestisida.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mengurangi pembuangan sampah dan mengolahnya di sumbernya.

Pemuda-di-Bali-b.jpg

Dr. Ir. I Nengah Muliarta, seorang akademisi dari Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) yang juga merupakan mantan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Bali mengharapkan agar pemuda dapat menjadi agen perubahan lingkungan.

Ia menyatakan bahwa inovasi dan peran aktif pemuda dalam pengelolaan sampah akan sangat membantu desa-desa di Bali keluar dari masalah sampah.

"Melalui inovasinya, pemuda dapat kreatif dalam mengolah sampah. Tentu tidak hanya mengubahnya menjadi kompos, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti pupuk organic cair, biopestisida, ataupun eco-enzyme," ungkap Muliarta.

Dalam hal ini, lanjutnya, intervensi intensif yang melibatkan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan diakui sangat diperlukan.

"Sosialisasi rutin dan penghargaan dianggap sebagai langkah penting untuk memaksimalkan partisipasi pemuda dalam pengelolaan sampah rumah tangga, " jabarnya.

Selain itu, pemuda juga dianggap sebagai kelompok konsumen yang paling rentan terhadap limbah makanan.

Pemuda-di-Bali-c.jpg

Salah seorang pemuda, Trio Jayasandi, dari Desa Sanur Kauh, mengakui bahwa sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco-enzyme sangat membantu dalam mengurangi volume sampah di rumah tangga.

"Bagi saya sangat bermanfaat, apalagi saya yang memiliki warung yang setiap hari banyak menghabiskan sisa sayur," tuturnya.

Menurutnya, acara sosialisasi dan pelatihan perlu diadakan lebih rutin dan berkelanjutan, terutama karena program ini sejalan dengan upaya pengelolaan sampah berbasis sumber yang sedang diupayakan.

"Dengan peran aktif dan kolaborasi pemuda, desa-desa di Bali memiliki harapan lebih besar untuk mencapai kebebasan dari permasalahan sampah dan meraih status desa yang merdeka dari sampah," katanya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow