Pemkot Batu Optimalisasi TPS3R Desa Kelurahan

TIMESINDONESIA, BATU – Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menegaskan bahwa dibukanya Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) bukan berarti masalah sampah tuntas. Tahun ini Pemkot Batu fokus pada pembangunan dan optimalisasi TPS3R di desa dan kelurahan.

Bukan hanya itu, Pemkot Batu akan mengoptimalisasi TPS3R di Pasar Induk Among Tani dan Balai Kota Among Tani sekaligus memperbarui SOP Manajemen Pengelolaan Sampah Perkotaan dan Rumah Tangga.

Hal tersebut dikemukakan oleh Aries kepada media dalam paparannya terkait rencana kerja tahun 2024. Ia menegaskan bahwa Pemkot Batu berkomitmen penuh untuk penanganan sampah ini.

"Tahun 2023 lalu, alokasi anggaran untuk pengelolaan persampahan Tahun 2023 sebesar Rp. 38.520.346.876," ujar Aries. Besaran anggaran ini diikuti dengan pengurangan sampah dengan target 26 persen, namun masih tercapai 12,74 persen dan penanganan sampah dari target 73 persen tercapai 85,04 persen.

Aries menegaskan upaya penanganan sampah ini tidak akan bisa berlangsung maksimal tanpa dukungan media.

Tahun 2024 ini Aries berharap capaian kinerja akan lebih baik dibanding Tahun 2023. Tahun ini Pemerintah Kota Batu menetapkan tema Penguatan Inovasi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan Reformasi Birokrasi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusi.

Target yang ingin dicapai yaitu Pertumbuhan Ekonomi di angka 5,45–7,34 persen, Kemiskinan menurun diangka 3,61–3,21 persen dan Tingkat Pengangguran terbuka di angka 7,60–5,8 persen.

Dalam kesempatan itu, Aries juga memaparkan capaian kinerja tahun 2023.

Tahun lalu, Pemkot Batu menggunakan tema “KWB Pasti Bisa” Inisiatif, Kolaboratif, Inovasi Mewujudkan Daya Saing Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Batu.

Tema ini memfokuskan pembangunan di 4 prioritas yaitu, penguatan kerja birokrasi dan tata kelola pemerintahan, Penanganan Inflasi, Stunting, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Kemiskinan Daerah, serta Fasilitasi Kesiapan Daerah Guna Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.

Pemkot Batu juga melaksanakan Kebijakan One Agency One Innovation (1 SKPD 1 Inovasi yang di pertajam dengan 1 Eselon 3, 1 Inovasi). "Artinya kalau dalam OPD ada tiga orang eselon 3, berarti di OPD ini ada 4 inovasi yang dibuat," ujar Aries.

Selain itu dilakukan penyelarasan dan Percepatan pembangunan dengan di dukung Tim Pakar sekaligus mendorong pemulihan ekonomi melalui tiga sektor  unggulan Lariwisata, Pertanian, UMKM dan Penguatan P3DN.

Dari progran prioritas tersebut diperoleh hasil laju pertumbuhan ekonomi Kota Batu Tahun 2023 ditargetkan sebesar 6,45 persen. Laju pertumbuhan ekonomi naik sangat signifikan dibandingkan Tahun 2020 sebesar (-,6,46 persen), Tahun 2021 sebesar 4,04 persen dan Tahun 2022 diangka 6,18 persen.

Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Batu tumbuh 1,20 poin dari Tahun 2022, mencapai angka 79,07 poin pada Tahun 2023. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata IPM Provinsi Jawa Timur, dan Kota Batu menempati urutan ke delapan dari 38 kabupaten dan kota se-Jatim.

Dilihat angka Kemiskinan di Kota Batu pada Tahun 2023 merupakan angka kemiskinan terendah di Jawa Timur, yaitu 3,31 persen atau sebanyak 7.100 jiwa, dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan 0,35 dan Indkes Keparahan Kemiskinan 0,06 dengan Garis Kemiskinan tercatat sebesar Rp 613.985 perkapita perbulan.

Dilihat tingkat pengangguran terbuka Kota Batu merupakan daerah dengan penurunan tertinggi di Jawa Timur, sebesar 3,91 poin. JIka dibandingkan dengan Tahun 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Batu 8,43 persen saat ini berada di angka 4,52 persen.

Juga terjadi penurunan prevalensi balita stunting di Kota Batu Sebesar 6,17%, atau Dari 1.932 (18,2 %) Balita di Bulan Januari 2023 menjadi 1.326 (12,03%) Balita di Bulan November 2023. (*)