Pemkab Morotai Galakkan Gerakan Transisi PAUD ke SD

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Pemkab Pulau Morotai melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat meluncurkan Gerakan Transisi Pendidikan Anak Usia Dini ke Sekolah Dasar (PAUD-SD) dan Pembentukan Forum Komunikasi PAUD-SD serta Sosialisasi Implementasi Transisi PAUD-SD ke Satuan Pendidikan.

Ketiga kegiatan yang dirangkum menjadi satu itu, dihadiri Asisten I Setda Morotai Muchlid Baay mewakili Pj Bupati M Umar Ali yang sementara masih di luar daerah. Acara ini berlangsung di Gedung Morotai Cristian Center Oukumene, Kawasan Wisata Religi, Daruba, Ibukota Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, Selasa sore (20/6/2023).

Kepala Dinas Pendidikan F Revi Dara sebagai pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan bagian dari komponen pembangunan yang menjadi tumpuan dasar dari berbagai cita-cita bangsa.

"Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, Visi Misi Presiden dan RPJMN 2020-2024 serta Visi Indonesia 2045," ungkapnya.

Ia mengatakan, kemampuan suatu bangsa untuk menjadi sejahtera, cerdas serta berdaya saing di tengah isu globalisasi dan unggul dalam penguasaan inovasi teknologi akan bertumpu pada kualitas sumberdaya manusia.

Kualitas sumber daya manusia (SDM) ini, tidak hanya terbatas pada kecerdasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan sains, tetapi juga pembangunan (SDM) yang berakhlak mulia, berkarakter kuat, toleran, mandiri, bernalar kritis, kreatif dan selalu siap bekerja sama.

Ada dua perspektif kebijakan Kemdikbudristek RI yaitu pertama, perspektif tujuan yang dikemas dalam bentuk profil pelajar. Adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Yakni, dengan 6 ciri utama antara lain: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;(2) berkebinekaan global; (3) bergotong royong; (4) mandiri; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif.

Kedua, perspektif cara atau dikemas dalam Merdeka Belajar yang menekankan murid, guru, orang tua, satuan pendidikan, daerah, komunitas pendidikan, yayasan pendidikan, dunia usaha, dan dunia industri serta pelaku pendidikan lainnya sebagal aktor yang otonom dan berdaya.

"Melihat apa yang diagendakan dalam kebijakan Kemdikbudrsitek Republik Indonesia menurut kami adalah salah satu terobosan yang benar benar luar biasa yang berpihak kepada murid dan memerdekakan guru berkreasi dalam mengajar melalui Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar," tegasnya.

Kepala Pengelola dan guru PAUD dan Kepala Sekolah jenjang SD beserta guru-guru, Kabid Pendidikan berharap bisa mempelajari lebih mendalam serta mampu menyesuaikan kebijakan- kebijakan terbaru dalam rangka semata-mata untuk kemajuan pendidikan itu sendiri.

"Semoga kegiatan launching transisi PAUD-SD yang menyenangkan ini, kami harapkan bisa menjadi solusi terbaik untuk kemajuan pendidikan dalam rangka mengimplementasikan program-program kebijakan Kemdikbudristek Republik Indonesia di daerah yang kami cintai ini," tutupnya.

Sementara Bunda PAUD Kabupaten Pulau Morotai Nurlela M Umar Ali mengatakan PAUD merupakan kunci keberhasilan generasi di masa mendatang. Karena dalam kenyataannya, bahwa usia dini merupakan periode emas untuk membentuk segala pola kecerdasan manusia di masa depan.

"Kami mengajak kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dan SD untuk bersama-sama bersinergi dalam berbagai kegiatan di dua satuan pendidikan ini, sehingga tercipta kebersamaan dan kekompakan dalam mewujudkan cita-cita yang selaras dengan misi pembangunan sumber daya manusia lewat pendidikan di Kabupaten Pulau Morotai," harapnya.(*)