Pembangunan Tersus LNG Sidakarya Dukung Pemulihan Sektor Pariwisata Bali
Pembangunan Terminal Khusus (Tersus) LNG Sidakarya, Denpasar, turut mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan di Bali. Salah satunya dari kalangan akademisi Universitas ...
TIMESINDONESIA, DENPASAR – Pembangunan Terminal Khusus (Tersus) LNG Sidakarya, Denpasar, turut mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan di Bali. Salah satunya dari kalangan akademisi Universitas Udayana Bali, Prof Dr Ida Ayu Giriantari.
Ida Ayu Giriantari menilai kemandirian energi di Bali bukan berarti Bali ingin merdeka. Melainkan Bali sangat membutuhkan energi bersih, untuk mendukung sektor pariwisata yang sudah mulai pulih dari pandemi covid.
"Suplai energi Bali sampai sekarang dipasok dari Jawa lewat jalur laut, dengan kebijakan energi bersih (dari LNG) di Serangan, Sidakarya akan membuat suplai energi resilient, ketahanan energi Bali semakin tangguh," katanya di Denpasar Bali, Jumat (14/4/2023).
Prof. Giriantari menyebutkan listrik merupakan salah satu komponen utama pariwisata. Jika suplai terganggu maka pariwisata akan ikut terganggu.
"Pengalaman terjadinya black out beberapa waktu lalu sangat memukul pariwisata, apalagi banyak event internasional di Bali," ujarnya.
Sebagai daerah wisata menurut Giriantari, kebutuhan energi bersih sangat mendesak. "Kami ingin emisi kita tekan. Target nasional zero emisi 2060 Bali target 15 tahun lebih awal atau 2045," katanya.
Untuk merealisasikan ini semua, Giriantari menyebut perlu ada infrastruktur pembangkit listrik dari gas yang ramah lingkungan. Karena akan ada pengalihan dari PLTD yang mahal dan besar emisinya.
"Proyek PLTG Sidakarya, ikut menyediakan solusi energi bersih di Bali," kata Ida Ayu
Sebelumnya rencana pembangunan terminal LNG Sidakarya terhambat dengan adanya surat Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang tidak memberi rekomendasi kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Padahal proyek LNG tersebut, sudah melalui kajian yang matang dan mendapatkan dukungan penuh dari Pemprov dan Desa Adat di sekitar lokasi.
Adanya surat Kemenko Marves membuat kaget warga serta Pemprov Bali. Apalagi, semua syarat pemerintah pusat sudah dipenuhi dan terakhir desakan harmonisasi antara Gubernur, Walikota, dan warga desa adat terdampak pun sudah sepakat mendukung kelangsungan proyek tersus LNG.
Wakil Desa Adat Sidakarya I Ketut Loka berharap pembangunan Tersus LNG akan membuat warga Sidakarya bisa mengakses pantai terutama untuk ritual adat dan agama seperti Melasti, Larung dengan penataan pantai.
Pernyataan Ketut Loka sudah disampaikan kepada Pimpinan DPRD Bali pada Rabu (12/4). Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama yang politisi PDI Perjuangan dan Wakil Ketua I Nyoman Sugawa Korry dari Fraksi Partai Golkar menyatakan sepakat dengan wakil desa adat. Pimpinan DPRD Bali akan memperjuangkan bersama Gubernur Wayan Koster, termasuk jika harus mendesak kepada pemerintah pusat.(*)
Apa Reaksi Anda?