Pascasarjana Unisma Pengabdian Masyarakat di Malaysia, Angkat Tema Numerasi

Numerasi adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan angka serta konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pengabdian masyarakat dengan tema numerasi di Pondok Pesantren An Nahdlah, Tanjung…

Juli 28, 2023 - 11:40
Pascasarjana Unisma Pengabdian Masyarakat di Malaysia, Angkat Tema Numerasi

TIMESINDONESIA, MALANG – Numerasi adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan angka serta konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pengabdian masyarakat dengan tema numerasi di Pondok Pesantren An Nahdlah, Tanjung Sepat, Malaysia dilaksanakan pada 9 – 13 Juli 2023.

Kegiatan ini melibatkan dosen dari 11 program studi, antara lain Magister Pendidikan Agama Islam, Magister Hukum Keluarga Islam, Magister Ilmu Hukum, Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Magister Pendidikan Matematika, Magister Manajemen, Magister Ilmu Administrasi, Magister Peternakan, dan Magister Kenotariatan, serta Doktor Pendidikan Agama Islam Multikultural Universitas Islam Malang.

Tim pengabdi Pascasarjana Universitas Islam Malang di bawah pimpinan Prof. Mas’ud Said, MM., Ph.D. disambut oleh pimpinan pondok yakni Ustad Moh. Khairul Umam, S.Si dan Ustad Rizal Jami’an, S.H. Pengabdian masyarakat ini memiliki urgensi yang penting dan relevan dalam beberapa aspek, di antaranya:

1.      Peningkatan literasi numerasi: Dengan pengabdian masyarakat yang berfokus pada numerasi, santri di pondok pesantren dapat meningkatkan literasi numerasi mereka. Literasi numerasi penting karena memungkinkan mereka untuk mengelola keuangan, menghitung dosis obat, memahami data statistik, dan mengambil keputusan cerdas dalam berbagai aspek kehidupan.

2.      Pengaplikasian dalam aktivitas keagamaan: Pengabdian masyarakat dengan tema numerasi di pondok pesantren akan membantu santri menerapkan konsep matematika dalam aktivitas keagamaan mereka, seperti menghitung waktu salat, zakat, atau perhitungan dalam bidang ilmu falak (astronomi Islam).

3.      Keterampilan untuk kehidupan sehari-hari: Literasi numerasi menjadi semakin penting dalam era modern ini. Santri yang memiliki pemahaman yang baik tentang matematika akan lebih siap menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks karier dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

4.      Mengembangkan keterampilan analitis: Pembelajaran numerasi di pondok pesantren membantu mengembangkan keterampilan analitis santri. Keterampilan ini penting untuk mengatasi masalah, menafsirkan informasi, dan membuat keputusan yang tepat dalam berbagai situasi.

5.      Persiapan untuk pendidikan lanjutan: Jika ada santri yang berencana melanjutkan studi ke jenjang pendidikan lebih tinggi, pemahaman yang baik tentang numerasi akan menjadi dasar yang kuat untuk menghadapi mata pelajaran yang lebih kompleks dan teknis.

6.      Peningkatan daya saing: Di dunia yang semakin terhubung dan kompetitif, literasi numerasi yang baik akan meningkatkan daya saing santri dalam mencari pekerjaan dan berkontribusi secara produktif dalam perekonomian.

7.      Pengenalan teknologi: Literasi numerasi juga erat kaitannya dengan teknologi. Dalam era digital saat ini, banyak pekerjaan yang membutuhkan pemahaman matematika dan kemampuan menggunakan alat-alat teknologi yang berbasis angka.

Melalui pengabdian masyarakat dengan tema numerasi di pondok pesantren, santri dapat memperoleh manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, mengembangkan keterampilan yang relevan, dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Dalam konteks pendidikan Islam, numerasi juga dapat digunakan untuk memahami dan mengembangkan pemahaman tentang hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan matematika, seperti hukum waris, zakat, dan muamalah (transaksi keuangan). (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow