Pangdam Brawijaya Terlibat Langsung dalam Latgab Tahun 2023
Panglima Kodam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf terlibat langsung dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tahun Anggaran 2023. Latihan ini melibatkan 7500 prajurit TNI da ...
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Panglima Kodam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf terlibat langsung dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tahun Anggaran 2023. Latihan ini melibatkan 7500 prajurit TNI dari tiga matra yaitu TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengungkapkan Latgab tahun 2023 ini sangat istimewa karena baru kali ini Latgab dipimpin langsung oleh Panglim TNI dan melibatkan semua unsur pimpinan satuan masing-masing tanpa diwakili. Berbeda dengan pelaksanaan Latgab tahun-tahun sebelumnya, Panglima TNI biasanya diwakili oleh perwira yanh ditunjuk sebagai pejabat Panglima TNI.
"Baru tahun ini Latgab dipimpin langsung oleh Panglima TNI dan melibatkan semua unsur pimpinan dan satuan. Hal ini menunjukkan bahwa Panglima TNI sangat peduli dengan prajurit yang bertugas di lapangan. Beliau ingin melihat langsung seperti apa kondisi di lapangan. Ini sangat luar biasa," ujar Farid Makruf, Senin (17/7/2023).
Dalam Latgab tersebut, Farid Makruf ditunjuk langsung oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima Komando Tugas Darat Gabungan (Pangkogasratgab) tahun 2023. Dengan tugas pokok memimpin seluruh pasukan matra darat yang memimpin langsung serangan darat ke wilayah musuh.
Sebagai komandan pasukan darat gabungan, Pangdam harus menyiapkan seluruh personel dan alutsista serta dukungan-dukungan lainnya yg dibutuhkan dalam operasi darat tersebut.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan, sebagai Pangkogasratgab dirinya membawahi unsur-unsur dari Kodam V Brawijaya yang tergabung dalam komando tugas darat gabungan, berupa satuan tugas darat atau Satgasrat yang terdiri dari tiga brigade tempur.
Kemudian, diperkuat oleh satu resimen Armed, Batalyon Kaveleri, Arhanud, Armed, Detasemen Peralatan, Perbekalan dan angkutan, POM, Kesehatan termasuk juga Satuan Intelijen Kodam serta Satuan Sandi Kodam.
Mantan Danrem 132 Tadulako itu menjelaskan, latihan gabungan itu berisi operasi lintas udara, laut gabungan, udara gabungan, amfibi, darat gabungan, operasi pendaratan, serta latihan daratan khusus dan operasi dukungan.
Asops Kasdam V Brawijaya, Kolonel Setyo Wibowo merasa bersyukur, bisa dilibatkan dalam latihan tersebut. Menurutnya ini kali pertama unsur-unsur pimpinan terlibat langsung dalam Latgab bahkan Panglima TNI terlibat langsung.
"Tahun-tahun sebelumnya Panglima TNI tidak pernah terlibat langsung mengikuti Latgab. Tapi, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono justru turun langsung latihan bersama. Ini menunjukkan beliau adalah pimpinan yang peduli terhadap prajuritnya," kata Setyo.
Latgab ini tidak hanya diikuti Kodam V Brawijaya saja melainkan semua tergabung dari seluruh unsur TNI, mulai dari angkatan darat, laut dan udara.
"Dari Latgab ini kita bisa belajar seperti apa nantinya menghadapi situasi kotinjensi di lapangan," tuturnya.
Latgab diawali dengan Latihan Posko. Latihan Posko dilaksanakan di Bandung mulai tanggal 17 hingga 22 Juli 2023.
Setelah itu, sambungnya, dilanjutkan dengan latihan manuver lapangan pada tanggal 28 hingga 4 Agustus.
Pada latihan manuver lapangan ini nantinya melibatkan unsur komando wilayah gabungan I (Kogabwilhan I), Kogabwilhan II dan Kogabwilhan III. Kodam V Brawijaya itu berada di bawah kendali Kogabwilhan II.
"Jadi Latgab ini, tidak hanya kita sendiri yang melaksanakan tapi kita bergabung dari seluruh unsur TNI, Angaktan Darat, Laut dan Udara," jelasnya.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dalam amanatnya menyampaikan bahwa dari segi pertahanan dan keamanan, latihan gabungan TNI memiliki dimensi taktis, strategis, serta politis.
Dalam dimensi taktis dan strategis, latihan ini diarahkan guna meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan jajaran TNI, menguji kesiapan alutsista TNI, serta , menguji aplikasi doktrin dan protap operasi gabungan dalam perencanaan dan pelaksanaan kampanye militer.
Sedangkan dalam dimensi politis, sambungnya, latihan gabungan TNI merupakan bentuk kontinuitas dan detterence effect dalam penyelenggaraan keamanan negara di masa damai.
Ia berharap latihan ini bisa menunjukkan kepada negara-negara lain sejauh mana kemampuan dan profesionalisme para prajurit dan alutsista TNI dalam menangkal dan menindak beragam ancaman terhadap kedaulatan negara.
Selain itu, Yudo mengatakan, latihan gabungan TNI kali ini merupakan implementasi dari visinya sebagai Panglima TNI yaitu, sebagai upaya mewujudkan TNI sebagai patriot NKRI, prajurit TNI profesional, modern dan tangguh.
"Sebuah kebulatan tekad untuk memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara. TNI yang memiliki karakter patriot, akan membuat TNI semakin kuat. TNI yang kuat akan menjadikan rakyat serta negara Indonesia semakin bermartabat di mata dunia," ucapnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, empat program prioritas telah Ia tetapkan. Program pertama adalah pembangunan sumber daya manusia TNI yang unggul, kedua, kesiapan operasional satuan-satuan TNI yang tinggi dan siap digerakkan dalam hitungan jam, ketiga, penguatan konsep operasi gabungan, dan keempat, reformasi birokrasi dan perubahan kultur organisasi di tubuh TNI.
Latihan gabungan TNI yang akan dilaksanakan ini sambungnya, merupakan program prioritas ketiga yang sengaja Ia minta untuk dilaksanakan pada tahun ini, karena sudah 4 tahun ini tidak melaksanakan latihan gabungan. Meski dengan keterbatasan anggaran, latihan ini akan tetap kita laksanakan.
"Kamk akan memodifikasi kuantitas peserta dan alutsista yang terlibat latihan namun saya tidak ingin menurunkan kualitas latihan," ujarnya.
Sebagai pedoman bagi para prajurit guna menyukseskan latihan gabungan TNI kali ini, Yudo menekankan kepada semua prajuritnya agar jadikan safety atau keselamatan personel dan alusista sebagai prioritas utama dalam latihan.
Kemudian, penggunaan amunisi tajam dan peledak serta pelibatan personel dan alusista dalam jumlah besar dari satuan dan matra yang berbeda harus benar-benar dikendalikan dengan baik.
"Saya ingatkan agar setiap personel memegang teguh prosedur dalam berlatih dan mengoperasikan alutsista. TNI akan selalu berperang dalam bentuk operasi gabungan terpadu tiga matra. Untuk itu kesampingkan ego masing-masing matra. Bangun interoperability dengan menyamakan prosedur, teknik, dan taktik serta terminologi agar TNI semakin padu. Manfaatkan latihan gabungan ini untuk meningkatkan profesionalitas dan mempertajam naluri tempur para prajurit sekalian.
Ajang latihan kali ini merupakan momen yang langka sehingga sangat tepat bagi kalian untuk mengasah naluri tempur masing-masing. laksanakan evaluasi secara menyeluruh setelah pelaksanaan latihan.
"Saya ingin doktrin, tehnik-taktik-prosedur, dan organisasi kita benar-benar dilihat efektivitas dan efisiensinya dalam perencanaan dan pelaksanaan kampanye militer. Adakan revisi dan perbaikan segera agar dalam latihan selanjutnya hal-hal tersebut sudah disempurnakan," tegasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?