Sikapi Masalah Pupuk, Petani di Kabupaten Blitar Dilatih Membuat Pupuk Organik
Sikapi Permasalahan Pupuk, Kabupaten Blitar Latih Petani Membuat Pupuk Organik ... ... ...
TIMESINDONESIA, BLITAR – Guna menyikapi permasalahan pupuk, pemerintah telah melakukan imbauan secara masif agar pelaku utama menggunakan pupuk organik pada usaha taninya, sebagaimana pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pertanian adalah sektor kunci yang bisa memperkuat ekonomi. Oleh karena itu salah satu imbauan yang sering disampaikan perlu adanya pendekatan baru dalam meningkatkan produktivitas diantaranya memperkuat jejaring kerja dan usaha serta mengembangkan system ketersediaan pupuk organik sebagai penyubur tanaman.
Sementara itu, Dedy Nursyamsi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengatakan bahwa salah satu yang harus dilakukan secara bersama adalah melakukan pemupukan berimbang.
“Sistem ini sangat penting untuk mendukung tumbuhkembangnya suatu tanaman, namun pemupukan juga tidak boleh berlebih karena bisa mengakibatkan erosi dan gagal tanam,“ kata Dedy Nursyamsi.
Hingga Maret 2023 Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, UPT BPPSDMP, menyelenggarakan pelatihan pembuatan pupuk organik di lingkungan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Selorejo dan pembuatan agens hayati di lingkungan BPP Kecamatan Garum. Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari diikuti oleh 80 pelaku utama dengan setiap angkatannya terdiri dari 20 peserta pelaku utama maupun wanita tani.
Salah satu materi yang disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Ketindan adalah pembuatan pupuk organik cair dalam hal ini pembuatan larutan eco enzyme yang bermanfaat bagi tanaman, ternak, maupun lingkungan. Pada tanaman padi dapat digunakan sebagai pupuk dan desinfektan karena larutan ini menebar aroma yang tidak disukai serangga yang menyerang tanaman padi, sedangkan untuk ternak digunakan sebagai desinfektan penghilang bau pada kandang maupun pencegahan PMK.
Eco enzyme dapat bermanfaat di dunia pertanian dikarenakan mengandung bakteri asam laktat yang mengubah oksigen menjadi hydrogen peroksida bersifat toksit atau beracun pada bakteri pathogen; mengandung alkohol sebagai desinfektan dan asam asetat yang dapat membunuh kuman, bakteri patogen dan virus; mengandung enzyme lipase, tripsin dan amilase yang dapat mencegah dan membunuh bakteri patogen
Jika petani dapat membuat sendiri larutan eco enzyme tersebut dan diaplikasikan pada usaha tani mereka, akan dapat meminimalisasi biaya usaha tani (pembelian pupuk anorganik dan pestisida), mendukung pertanian berkelanjutan dan bahkan ikut peduli dan beraksi mengurangi pemanasan global yang diakibatkan oleh adanya gas metana pada sampah sampah organik. (*)
Apa Reaksi Anda?