Pancasila dari Sudut Kacamata Seniman Pacitan

Pancasila dari sudut kacamata seniman asal Kabupaten Pacitan, Bambang Sutejo merupakan pedoman hidup yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. ... ...

Juni 2, 2023 - 03:00
Pancasila dari Sudut Kacamata Seniman Pacitan

TIMESINDONESIA, PACITANPancasila dari sudut kacamata seniman Pacitan, Bambang Sutejo merupakan pedoman hidup yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Eksistensinya kini justru kian kuat di tengah goncangan kemajuan. 

"Pancasila bagi saya adalah pedoman hidup. Tuhan sudah membagi masing-masing negara dengan pedoman sendiri-sendiri," katanya, Kamis (1/6/2023). 

Pria yang disapa Mbah Mamiek ini menegaskan, Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Allah SWT. Keberadaannya mesti disyukuri oleh orang Indonesia sebagaimana tertuang pada setiap butir di dalamnya. 

"Mestinya orang itu senang karena Pancasila itu dari Tuhan sehingga sampai sekarang betul-betul bukan hanya ucapan saja, tapi realisasinya harus tentang pembelajaran butir-butir yang mengatur pola hidup," tuturnya. 

Kakek dari 12 cucu dan 4 cicit yang berusia 73 tahun itu menyebut, jika era kekinian orang cenderung melupakan ideologi Pancasila. Hal ini juga bisa dinyatakan sebagai fenomena. 

"Kalau sekarang banyak yang lupa, apalagi para pejabat di atas. Kita itu maunya apa yang dijadikan pedoman? Makanya sekarang saya lihat ini fenomena," ujar Mamiek saat ditemui TIMES Indonesia di Kediamannya. 

Sebagai bentuk pelestarian terhadap ideologi Pancasila, budayawan yang juga mantan Kades Tanjungsari, Pacitan itu terus mengenalkan kepada semua orang melalui relasi dan rekanan bisnis. Tak jarang selain meminta saran, kebanyakan mereka datang untuk memesan ikon patung Bhinneka Tunggal Ika. 

"Ibarat mendung, jika melihat di atas mau hujan pasti bawa payung untuk jaga-jaga. Hari Pancasila seperti saat ini mestinya banyak orang mencari lambang garuda untuk dipasang di rumah. Tapi justru dianggap hanya sebagai gambar saja," ucap Mamiek. 

Selain menjadi simbol negara, Pancasila masih menurut dia memiliki makna filosofi yang mendalam. Terlebih, Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni ini harus menjadi nyawa bagi masyarakat. Pun siapapun menginjaknya akan mendapat konsekuensi. 

"Jangan dijadikan hari Pancasila kalau orang sudah tidak mau ke Pancasila. Jangan bikin peringatan kalau tidak menjadikan Pancasila sebagai pedoman," pintanya. 

Sementara itu, sahabat karib Bambang Sutejo, Suroto (67) menambahkan, Pancasila merupakan jatah yang harus dinikmati orang Indonesia. 

"Milenial sekarang sudah mulai luntur anggah-ungguh. Saya mengajak masyarakat kembali mengingat Pancasila sebagai jati diri Bangsa Indonesia," pungkasnya. 

Sebagai generasi milenial, mestinya kita menjadikan Hari Lahir Pancasila sebagai dasar berbagangsa dan bernegara. Seperti dikemukakan oleh seniman Pacitan, Bambang Sutejo alias Mbah Mamiek. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow