Nugget Sayur Solusi Kurangi Limbah Pertanian Ala KSM-T Unisma Malang
Mahasiswa KSM-Tematik Unisma Malang meluncurkan inisiatif yang berfokus pada mengurangi limbah hasil pertanian serta meningkatkan gizi anak melalui program sosialisasi nugget sayur. Inovasi ini bertujuan…
TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa KSM-Tematik Unisma Malang meluncurkan inisiatif yang berfokus pada mengurangi limbah hasil pertanian serta meningkatkan gizi anak melalui program sosialisasi nugget sayur. Inovasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan pembuangan limbah pertanian, terutama sisa panen wortel, sembari membuka peluang usaha dan mengajarkan kewirausahaan terhadap anak-anak MA dan SMK di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
"Program ini berawal dari pemahaman mendalam yang kami peroleh melalui wawancara dengan para petani di daerah tersebut. Salah satu petani, Fatkhur mengungkapkan kesulitan dalam mengelola sisa hasil pertaniannya saat musim panen tiba. Tempat pembuangan sampah di desa tersebut tidak menerima sisa panen wortel karena proses penguraian yang memerlukan waktu lama dan dapat menyebabkan bau tidak sedap serta risiko penyebaran penyakit," ungkap Karin salah satu mahasiswa yang terlibat dalam inisiasi ini.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
"Kami berharap program inisiatif ini tidak hanya mengatasi permasalahan limbah pertanian, tetapi juga memberikan kontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan di Desa Madiredo," kata Pandu, selaku Sekretaris Desa Madiredo.
Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KSM-T Universitas Islam Malang merancang program sosialisasi nugget sayur. Melalui inovasi ini, mereka berharap dapat mereduksi limbah hasil pertanian dengan mengubah sisa panen wortel menjadi produk bernilai tambah, yaitu nugget sayur. Selain manfaat lingkungan, program ini juga membuka peluang baru bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa tersebut.
Kerjasama dengan MA dan SMK juga menjadi bagian penting dari program ini. Mahasiswa KSM-T Unisma berupaya memberikan pelatihan dan pendidikan kewirausahaan kepada siswa-siswa, memberi mereka wawasan tentang memulai dan menjalankan usaha. Selain itu, program ini bekerja sama dengan pihak Wisata Telaga Madiredo untuk memasarkan produk nugget sayur sebagai produk unggulan desa, yang berpotensi menjadi ikon produk lokal.
"Kami percaya bahwa inisiatif ini dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di Desa Madiredo," ujar Romy salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini. "Selain mengurangi limbah pertanian, kami berharap nugget sayur ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas gizi anak-anak di desa, yang masih dihadapkan pada masalah gizi kurang baik," imbuhnya.
Dengan inisiatif ini, mahasiswa KSM-T Unisma menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pendidikan tinggi, masyarakat, dan industri lokal dapat menghasilkan solusi inovatif untuk permasalahan yang dihadapi oleh komunitas. Program sosialisasi nugget sayur ini diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi upaya serupa di berbagai daerah, sambil memberikan dampak nyata pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Adi Setiyawan, Mahasiswa KSM-T Kelompok 9 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?