Meriahnya Festival Al Fatah, Memperkaya Khasanah Budaya Maluku
Festival Al Fatah, yang berlangsung dari 24 hingga 28 Februari 2024, mencapai puncaknya dengan ditutup secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Ir Sadali Ie, MS ...
TIMESINDONESIA, AMBON – Festival Al Fatah, yang berlangsung dari 24 hingga 28 Februari 2024, mencapai puncaknya dengan ditutup secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Ir Sadali Ie, MSi, IPU. Momentum penutupan ditandai dengan gemuruh pemukulan rebana di halaman Masjid Raya Al Fatah pada Rabu (28/2/2024) malam.
Dalam sambutannya, Sekda Maluku menyatakan kebanggaan dan kebahagiaannya atas kesuksesan rangkaian acara Festival Al Fatah. Festival ini tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat umum dan peserta. Keberhasilan ini tidak hanya sebagai upaya syiar Islam, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian tradisi dan kebudayaan Islam di Maluku.
"Masyarakat Maluku memiliki kekayaan seni, tradisi, dan budaya yang unik dan beragam," ucap Sekda, menekankan pentingnya pelestarian khasanah budaya sebagai modal membangun generasi muda yang berkualitas.
Dalam harapannya, Sekda menekankan pentingnya Festival Al Fatah dalam mendorong transformasi nilai-nilai bagi generasi muda. Hal ini untuk memupuk rasa cinta terhadap seni, tradisi, dan budaya lokal, serta menghindari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai dan kultur Maluku.
"Saya mengajak semua pihak, termasuk budayawan, seniman, dan sejarahwan, untuk bekerja sama dalam pengembangan seni, tradisi, dan budaya Maluku menuju tingkat profesionalitas yang lebih baik," tutupnya.
Acara penutupan festival ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh dan instansi penting, seperti Forkopimda Provinsi Maluku, Pengurus Yayasan Al Fatah Ambon, serta berbagai tokoh agama, masyarakat, perempuan, dan panitia penyelenggara.
Dengan semangat kolaborasi ini, keberagaman budaya Maluku dapat semakin dikenal dan dinikmati oleh seluruh dunia, salah satunya melalui Festival Al Fatah. (*)
Apa Reaksi Anda?