Menuju Kemandirian, Siswa SLB di Kota Tasikmalaya Dikenalkan Dunia Usaha
Sebagai upaya menciptakan masa depan lebih cerah bagi siswa disabilitas, para guru pendamping khusus di Kota Tasikmalaya menghadirkan inisiatif luar biasa yang patut diac ...
TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Sebagai upaya menciptakan masa depan lebih cerah bagi siswa disabilitas, para guru pendamping khusus di Kota Tasikmalaya menghadirkan inisiatif luar biasa yang patut diacungi jempol.
Para guru SLB di Kota Tasikmalaya ini merealisasikan Program Bidang Pendidikan Luar Biasa (PLB) Provinsi Jawa Barat yang bertujuan mendorong lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk menjalani berbagai jalur kehidupan setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Di mana jalur diharapkan dapat mencakup dari berbagai bidang, seperti pekerjaan, melanjutkan pendidikan, berwirausaha, dan mandiri di rumah.
Untuk mencapai tujuan ini, SLB di Kota Tasikmalaya menjalin kerja sama yang intensif dengan dunia usaha dan para pegiat disabilitas. Salah satu kelompok pegiat disabilitas, X-Pilot, bekerjasama dengan para guru SLB untuk memotivasi dan menginspirasi siswa. Mereka membimbing dan mengarahkan siswa SLB dalam kunjungan ke tempat produksi kuliner Makaroni Lalada di Jalan Benda, Cikalang, Tawang, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/10/2023)
Kunjungan ini untuk memberikan pemahaman dan pelatihan kepada siswa disabilitas mengenai dunia usaha. Harapannya, kegiatan ini akan memotivasi mereka untuk menjadi wirausahawan di masa depan.
Salah seorang anggota X-Pilot, Kasmiran Suryaman menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan maksimal kepada siswa disabilitas menuju kewirausahaan.
"Kami akan berupaya seoptimal mungkin mendukung para siswa disabilitas menuju kemandirian, ini adalah langkah awal yang penting," ungkapnya Kasmiran atau yang lebih akrab disapa Kang Kuykuy.
Pemilik rumah produksi Makaroni Bantat, Japar Sidik saat melakukan bimbingan di rumah produksi. (FOTO : SLB Insan Sejahtera/TIMES Indonesia)
Sementara itu Kepala SLB Insan Sejahtera, Tata Tajudin saat berada di rumah produksi Makaroni Bantat yang miliki Japar Sidik, merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengenal dunia usaha.
"Mudah-mudah kita bisa bekerjasama lebih jauh lagi, apakah menjadi pekerja atau mitra usaha Makaroni Bantat Lalada," katanya.
Tata juga mengungkapkan apreasiasi dan ucapan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini. Dijelaskan, para siswa diperkenalkan dunia usaha mulai dari produksi hingga penjualan, baik secara online maupun offline.
Salah seorang siswa SLB, Argasari Lestari, Nia dengan serius mengikuti kegiatan tersebut. Dia mengatakan, bahwa kunjungan memberinya pengetahuan baru tentang cara membuat makaroni, termasuk membungkus produk tersebut.
Dirinya merasa terinspirasi dan bersemangat untuk terus belajar dan ingin menggeluti usaha tersebut.
Siswa SLB Insan Sejahtera berharap agar usaha Lalada Food terus sukses dan berkembang. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga beberapa guru, sehingga mereka dapat memahami bagaimana pembelajaran di sekolah bisa diarahkan untuk mendukung potensi wirausaha siswa di masa depan.
Para guru pendamping SLB di Kota Tasikmalaya berharap dengan kunjungan ke Makaroni Bantat ini dapat menjadi pemantik lebih banyak inisiatif yang dapat mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi para siswa disabilitas di Kota Tasikmalaya. (*)
Apa Reaksi Anda?