Matching Fund Kedaireka 2023: Mahasiswa PGSD dan Dosen UNIPMA Uji Coba Media Pembelajaran Adaptif di Sekolah Inklusi Magetan
Berhasilnya tim PGSD UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) dalam meraih pendanaan Matching Fund Kedaireka 2023
TIMESINDONESIA, MADIUN – Berhasilnya tim PGSD UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) dalam meraih pendanaan Matching Fund Kedaireka 2023 mendukung kegiatan di luar kampus baik dosen maupun mahasiswa. Setelah mengikuti program Magang DUDI selama tiga bulan, mahasiswa bersama dosen mengujicobakan serta mensosialkan hasil media yang telah dikembangkan pada sekolah pengguna, yakni sekolah inklusi di Kabupaten Magetan.
Pelaksanaan uji coba media ini dilaksanakan di sekolah inklusi SDN Sukowinangun 02 yang bertempat di Kabupaten Magetan. Pelaksanaan uji coba dilakukan oleh 5 mahasiswa yang mengikuti kegiatan Magang Matching Fund tersebut dengan pendampingan dosen. Sasaran uji coba ditujukan kepada siswa SDN Sukowinangun 02 beserta guru pendamping khususnya bagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
Dengan membawa 5 jenis media pembelajaran yang ditujukan untuk siswa yang berkebutuhan khusus. Kegiatan pengujian dilakukan dalam 2 tahap, tahap pengujian pertama dilakukan pada Senin, (4/9/2023), dan Sabtu, (16/9/2023).
Kegiatan pengujian media dilakukan sesuai dengan jadwal pembelajaran peserta didik sesuai dengan materi yang tertera di dalam media beserta kegunaan media bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Kegiatan pengujian media pembelajaran bagi peserta didik tuna laras, tuna grahita, dan tuna rungu dilaksanakan pada Senin, (4/9/2023) ketika peserta didik mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
Kegiatan pengujian media bagi tuna grahita, dan tuna daksa dilakukan pada Sabtu, (16/9/2023) ketika peserta didik berada di luar jam pelajaran. Selain pada jam-jam yang telah tertera pengujian media juga dilakukan ketika peserta didik yang memiliki permasalahan dalam pengendalian emosi memiliki mood baik, sehingga waktunya pun menyesuaikan dengan peserta didik tersebut. Pengujian media dilakukan ketika jam istirahat, menjelang pulang, bahkan ketika sudah memasuki kegiatan ekstrakulikuler.
Dengan penggunaan media ini diharapkan dapat mempermudah pemahaman siswa berkebutuhan khusus untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Dalam pembuatan 5 jenis media ini difokuskan pada mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, PKN, dan Bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaan uji coba tersebut para siswa terlihat begitu antusias dan menjadi lebih semangat untuk belajar. Dengan adanya media yang diciptakan akan membantu untuk meningkatkan prestasi siswa berkebutuhan khusus di Kabupaten Magetan. (*)
Apa Reaksi Anda?