Manfaatkan Biomassa, PLN EPI Gandeng Perusahaan Malang dan Korea Wujudkan Nol Emisi

PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) terus berupaya melakukan pemanfaatan produksi tenaga alam Biomassa guna ...

Oktober 27, 2023 - 18:00
Manfaatkan Biomassa, PLN EPI Gandeng Perusahaan Malang dan Korea Wujudkan Nol Emisi

TIMESINDONESIA, MALANG – PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) terus berupaya melakukan pemanfaatan produksi tenaga alam Biomassa guna mewujudkan nol emisi karbon di Indonesia.

Kini, PT PLN EPI resmi menggandeng dua perusahaan penghasil bahan Biomassa, yakni PT Aharu Cakra Indonesia yang berasal dari Malang, Jawa Timur dan PT Terramas Nature Resources yang berasal dari Korea.

Direktur Biomassa PT PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko mengatakan, pihaknya terus berusaha mengembangkan energi biomassa untuk berbagai pemanfaatan. 

Sebab, target ke depan di 2024 harus bisa mewujudkan 2,5 juta ton bahan bakar PLTU dari biomassa dan target di tahun 2025 mampu naik hingga 10 juta ton biomassa.

"Dampak yang kami targetkan atau tujuan dari meningkatkan bahan bakar Biomass tentunya ketahanan energi. Namun, dengan bahan ramah lingkungan yang berasal dari limbah produksi lahan pangan, ini bisa berdampak lebih luas," ujar Aris, Jumat (27/10/2023).

Ia memberikan contoh, dengan emisi dari pembakaran biomassa yang minim, selain ketahanan energi bisa mewujudkan ketahanan iklim, maka ketahanan sosial pun juga bisa dilakukan dengan pemanfaatan yang berdampak kepada produsen hasil lahan, seperti halnya para petani.

Aharu-Cakra-Indonesia-2.jpgPT PLN EPI bersama PT Aharu Cakra Indonesia dan PT Terramas Nature Resources saat menunjukkan MoU kerjasama. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

"Ini bisa menjadi ketahanan ekonomi dan sosial. Karena ini ada penunjang untuk penanaman kembali, maka tujuan akhirnya bisa mewujudkan ketahanan pangan," ungkapnya.

Sementara, Dirut PT Aharu Cakra Indonesia, Samsul Huda menyebut bahwa pihaknya siap melakukan Co-firing (subsitusi) sebagian bahan bakar batu bara dengan biomassa milik PLTU PLN. 

Perusahaan yang saat ini memproduksi wood pellets tersebut, mampu menjadi penyedia kebutuhan Co-firing yang saat ini sedang digencarkan oleh PLN.

"Saat ini kami sudah berhasil memproduksi 8 ribu ton Wood pellets per bulan. Lima ribu ton dari pabrik di Malang dan tiga ribu ton diproduksi dari cabang kita di Gresik. Ini siap kita distribusikan kepada PLN dan pasar ekspor," jelasnya.

Ia menyebut, kerjasama ini adalah bentuk saling dukung dalam pemanfaatan biomassa untuk mewujudkan semangat G20 serta misi Co-firing.

Mengingat, kata Samsul, tenaga uap dari bahan bakar batubara, selain emisi yang kurang baik, juga jumlahnya saat ini cukup terbatas.

"Tentunya kami produksi ini dengan memanfaatkan limbah sekitar. Wilayah Malang Raya dan beberapa wilayah di Jawa Timur ini limbah kebuh dan pertanian seperti jagung, bambu dan kayu pasti larinya ke kami. Ini kemudian kami serbuk dan kami buat pelet. Jadilah Wood pellets dan siap dimanfaatkan," tuturnya.

Disisi lain, Dirut PT Terramas Nature Resource, Cho Hyuncho membeberkan, kebutuhan bahan bakar biomassa ini sangat besar di luar negeri, khususnya Asia.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan mampu membantu negara lain dalam suplai kebutuhan biomassa yang berkualitas.

Sehingga, dalam kerjasama ini kedepan nanti Indonesia mampu melakukan ekspor bahan baku biomassa untuk memenuhi kebutuhan di luar negeri, seperti halnya Korea.

"Ini kebutuhan sudah bukan lagi serbuk, tapi pelet. Dan Indonesia ini potensinya luar biasa. Oleh sebab itu, bersama PT Aharu, kami sepakat dengan PLN untuk mewujudkan ketahanan energi dengan nol emisi. Apabila produksi berlimpah, bisa dilakukan ekspor dan saat ini saya membuka pasar di Internasional salah satunya Korea," tandasnya. (s)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow