Mahasiswa Unisma Malang Menjadi Pemateri Kuliah Subuh di Malaysia
Salah satu peserta PPLK - Malaysia berkesempatan kembali diundang menjadi pemateri Bengkel Pendakwah dalam Kuliah subuh yang diselenggarakan oleh YADIM (Yayasan Dakwan Islam Malaysia). 23-24 September…
TIMESINDONESIA, MALANG – Salah satu peserta PPLK - Malaysia berkesempatan kembali diundang menjadi pemateri Bengkel Pendakwah dalam Kuliah subuh yang diselenggarakan oleh YADIM (Yayasan Dakwan Islam Malaysia). 23-24 September 2024.
YADIM sendiri adalah organisasi kelembagaan dakwah pemerintah dibawah Perdana MenteriI Malaysia bergerak dibidang kemaslahatan ummat baik dakwah, ataupun wakaf.
Tajuk acara tersebut adalah bengkel pendawakwah yang diikuti kurang lebih 70 peserta dari beberapa perwakilan sekolah menengah atas dan University.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah membentuk siswa ataupun mahasiswa untuk menyebarkan islam yang rahmatan lilalamin terkhusus di Pulau Pinang, Malaysia. Kegiatan ini diadakan di PULAZA, Pusat Lembaga Zakat Pulau pinang di bawah Inisasi Yayasan Dakwah Islam Malaysia(YADIM).
Agenda dari Bengkel pendakwah sendiri yakni bagaimana menjadi pendakwah di masyarakat atau keluarga, sikap etika yang harus ada saat menjadi pendakwah, Sholat Qiyamullail, Bagaimana semangat menjadi pendakwah yang rahmatan lil alamin dan Outbond.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam UNISMA tersebut kebetulan menjadi pemateri Bagaimana semangat menjadi pendakwah yang rahmatan lilalamin. Materi yang dibawakan dari Indonesia memanglah suatu habbit yang sudah melekat pada diri Ummat Islam di Indonesia.
Nahdatul Ulama’ menjadi bagian penting ummat Islam di Indonesia sebagai penggerak penyebaran dakwah yang rahmatan lil’alamin. Audience mencermati 2 Poin materi yang disampaikan saat kuliah subuh dilaksanakan. Yakni tentang ukhuwah yang dibangun di Indonesia dan konsep Nilai - nilai Ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyah.
Alhamdulillah kami dapat mengenal dan tahu bagaimana kebudayaan Indonesia yang sangat menjaga ukhuwah islamiyah,dan pasti kami akan menerapkannya disini”ujar salah satu peserta
Point yang pertama tentang ukhuwah pemateri membagi menjadi 3 tentang pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah basyariah. Point kedua pemateri menyampaikan nila-nilai ajaran ahlussunnah wal jamaah annahdliyah yaitu, sikap at-tawassuth (tengah-tengah), sikap at-tawazun (seimbang), sikap I’tidal (tegak lurus), dan sikap tasamuh (Toleran).
Alhamdulillah sangat senang sekali dapat mengsharingkan apa yang menjadi tradisi dan penguat ummat islam di Indonesia, bagaimana ummat islam di Indonesia sangatlah dikenal dan dihormati sebagai ummat yang sangat toleran di dunia,” ujar Radiv.
Jadi, patutlah kita senantiasa menjaga ukhuwah persatuan dengan siapapun itu tanpa merendahkan, menjelekkan dengan menyampaikan hal dengan merangkul tanpa memukul, dengan mengajak bukan mengejek, dan dengan membina tanpa menghina sesama. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?