Mahasiswa UB Malang Ciptakan Desain Bekal Pemilu Digital 2024

TIMESINDONESIA, MALANG – Pemilu 2024 kali ini memang dinilai lekat sebagai Pemilu yang masuk di era serba digital. Hal tersebut yang menggugah para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan ide kreatif dengan membuat desain program digital sebagai bekal menuju Pemilu Digital 2024.

Setidaknya, ada 16 desain digital civics yang merupakan karya mahasiswa Program Studi Ilmu Politik yang mengambil mata kuliah Kewirausahaan Politik di FISIP UB Malang.

Dosen mata kuliah Kewirausahaan Politik, Wawan Sobari mengatakan, eksebisi tahun 2023 ini merupakan lanjutan eksebisi di tahun 2022 lalu. 

"Eksebisi Sebagai bagian dari upaya untuk mempertanggungjawabkan oleh mahasiswa masing masing dari mata kuliah Kewirausaaan Politik," ujar Wawan, Rabu (6/12/2023).

Menurut Wawan, dengan metode project based learning ini, mahasiswa didorong dan diharuskan untuk membuat proyek kewirausahaan politik yang mengacu pada persoalan atau kegiatan yang saat ini tengah berkembang.

"Tema eksebisi tahun ini mendorong ke digital civics terkait dengan Pemilu 2024. Bentuk partisipasi baru di era digital," ungkapnya.

Wawan menuturkan, Pemilu seharusnya tidak dipahami hanya mencoblos saat hari pelaksanaan. Padahal, menurut Wawan, partisipasi adalah inti dari seorang warga negara yang mempengaruhi kebijakan pemerintah kedepannya.

"Di era digital, partisipasi didorong untuk terlihat dalam pengambilan keputusan. Ada banyak problem salah satunya pemilih menjatuhkan pilihannya secara kritis," tuturnya.

Diketahui, dari 16 desain digital civics ada sejumlah desain hasil karya mahasiswa FISIP UB yang benar benar membantu dan mengimplementasikan bagaimana Pemilu Digital 2024 itu berjalan.

Pertama, desain SIAP atau Sumber Informasi Partai Pemilu. Pada desain ini, mereka menampilkan beberapa games untuk mengenal partai politik dan juga membuat website untuk menampilkan program kerja yang dilakukan kandidat atau partai politik. 

Ada juga Polt Hub, sebuah media alternatif untuk pencerdasan yang memuat konten pendidikan pemilih. Polt Hub ini focus di media sosial (medsos) Instagram untuk penyalur konten dan discord sebagai ruang diskusi. Hasilnya, nanti akan terhubung kepada politisi politisi terutama dari kalangan muda. 

Yang menarik, ada satu kelompok yang mendesain untuk memudahkan pindah pemilih terutama bagi mahasiswa atau warga perantauan. Nama program tersebut, yakni  Efo. Dimana Efo ini dirancang untuk memudahkan mahasiswa perantauan guna mengurus pindah TPS. Melalui Efo, mereka menawarkan konsep digital proses administrasi untuk memudahkan prosesnya.

Menariknya karena Pemilu 2024 sudah akan berlangsung, konsep ini mereka usung untuk Pemilu 2029 dan sudah mendapat apresiasi dari pihak KPU.

"Dengan desain digital civics ini akan menghubungkan antara pemilih dengan kandidat atau partai politik, sehingga pemilih bisa memilih yang baik. Apalagi desain yang dibentuk ini ditujukan kepada pemilih pemula," tandasnya. (*)