Mahasiswa Polbangtan Malang dan KUD Sumber Makmur Berkolaborasi Ciptakan Solusi Inovatif Pipanisasi untuk Pertanian Berkelanjutan
Sepuluh mahasiswa dari Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) program studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Sepuluh mahasiswa dari Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) program studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, melaksanakan program pipanisasi (manure management) yang inovatif di Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Makmur, Ngantang, Kabupaten Malang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sumber air di lahan pertanian sudah dibangun pemerintah, seperti embung, dam parit dan irigasi perpipaan/perpompaan. Mentan menilai, strategi pompanisasi dan pipanisasi yang diterapkan sebagai langkah mitigasi kekeringan sudah efektif. Dengan begitu, petani tetap bisa bercocok tanam meskipun terancam kekeringan.
“Pompanisasi dan pipanisasi menurut saya adalah program yang sangat efektif karena bisa menanam dengan hasil tiga kali lipat. Sistem ini juga sangat efisien menghemat anggaran negara,” katanya.
Mentan juga meminta jajarannya mendampingi petani dan menyiapkan sumber pengairan, baik yang berasal dari sumur bor maupun aliran irigasi.
“Menghadapi musim kering ekstrem atau El Nino, saya minta jajaran berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, mengatakan Penanganan Dampak El Nino adalah fokus kementerian pertanian dan merupakan hal penting.
"Penanganan dampak El Nino adalah penting. sebab, berkurangnya air dapat mengganggu produktivitas pertanian. Apalagi, pertanian kita di Indonesia masih mengandalkan air hujan untuk pengairan, jadi perlu dicari alternatif sumber air, salah satu nya air tanah dan pipanisasi," jelas Dedi.
Mulai 4 September hingga 18 September 2023, mahasiswa-mahasiswa tersebut berkolaborasi dengan anggota KUD Sumber Makmur untuk melaksanakan program pipanisasi yang bertujuan untuk mengelola limbah dari biogas dengan lebih efisien dan berkelanjutan. Langkah ini diambil untuk meminimalkan dampak negatif limbah peternakan serta meningkatkan manfaatnya dalam sektor pertanian.
Salah satu mahasiswa, Bella Izza, menjelaskan bahwa pipa PVC yang dipasang untuk menyalurkan slurry, limbah cair dari biogas, ke lahan hijauan peternak. Limbah cair ini kemudian akan mengalir dan tercampur dengan tanah, menciptakan pupuk organik yang sangat kaya nutrisi. Hasil dari program pipanisasi ini akan digunakan sebagai pupuk untuk hijauan ternak, yang pada gilirannya akan digunakan sebagai pakan ternak.
"Ini adalah langkah dalam memanfaatkan limbah peternakan untuk keberlanjutan pertanian dan peternakan lokal. Serta upaya menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan peternak," kata Bella.
Program MBKM ini mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan nyata di masyarakat, memperluas pengetahuan mereka, dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar. Selain itu, ini juga merupakan contoh nyata kolaborasi antara perguruan tinggi, sektor peternakan, dan pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
KUD Sumber Makmur, menyambut baik kerja sama ini dan berharap bahwa langkah-langkah seperti ini dapat menjadi contoh dan memberikan manfaat jangka panjang bagi peternak dan lingkungan.
Mahasiswa Polbangtan Malang dan KUD Sumber Makmur Ngantang berharap mencapai tujuan keberlanjutan dalam sektor peternakan dan pertanian. Program MBKM terus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat secara berkelanjutan. (*)
Apa Reaksi Anda?