Macet di Pelabuhan Ketapang Mendulang Berkah Pedagang Dadakan
Antrean kendaraan hingga berimbas pada kemacetan belasan Kilometer di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur. ... ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Antrean kendaraan hingga berimbas pada kemacetan belasan Kilometer di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur. Justru mendulang berkah bagi para pedagang dadakan yang membuka stand jualan disepanjang Jalan Raya Banyuwangi - Situbondo.
Hari Sabtu (8/7/2023), memasuki sepekan terjadinya penumpukan kendaraan di Dermaga Ketapang belum juga usai. Di balik riuh kemacetan dan kepadatan kendaraan yang tak berkesudahan. Sejumlah penjual minuman dan makanan dadakan justru kebanjiran cuan.
Disamping banyaknya truk ekspedisi muatan berat. Antrean panjang ini juga disebabkan oleh adanya kenaikan volume kendaraan yang ingin menuju ke Bali, karena bertepatan dengan momen libur panjang.
Dan membuat berduyun-duyun bus-bus pariwisata hingga kendaraan pribadi yang hendak libur atau berkunjung ke Bali menggunakan jasa penyeberangan kapal laut lumpuh dan mengharuskan mereka berhenti cukup lama, sehingga membeli beberapa dagangan dari penjual asongan dan penjual dadakan pinggir jalan.
Seperti salah seorang penjual minuman dan makanan instan yang berlokasi di Rest Area Pantai Grand Watu Dodol (GWD), Banyuwangi, Barobah, yang mengaku mendapat untung hingga Rp400.000 lebih per hari. Selain itu, ternyata Barobah juga adalah salah seorang penjual di lapak Pantai GWD.
"Ya, alhamdulillah, ini bisa menjadi berkah bagi kami untuk bisa menambah rezeki untuk keluarga," ungkap, Barobah.
Selain itu, Barobah, menyebut, jika penjualan dari makanan seperti Mie Instan dan minuman seperti kopi hingga minuman segar tersebut bisa untung dua kali lipat dari hasil berjualan di lapak wisata apabila sedang weekday.
"Lumayan, sepekan ini rata-rata pembeli dari kalangan bus dan kendaraan yang berhenti dan hendak berwisata ke Bali dan rata-rata para sopir juga selalu membeli kopi," pungkasnya.
"Saya baru berjualan pas macet dihari ketiga. Awal buka ramai pembeli dan ini sudah sedikit menurun karena pengendara mobil pribadi dan bus pariwisata sedikit berkurang dari biasa," imbuh, Barobah.
Dengan harga kopi sachet mulai dari Rp5000, Barobah dalam sehari rata-rata bisa menjual sebanyak 50 sachet atau 5 renceng kopi, sedangkan untuk mie Instan, jika dihitung dari semua merek bisa habis 1 dus lebih, setara dengan isi 24 cup.
"Buka dari pagi sudah dan tutup ndak mesti biasanya agak sorean jika sudah capek," tukasnya.
Momen libur seperti ini merupakan sebuah berkah tersendiri bagi masyarakat yang mencari rezeki dari berjualan. Terlebih kemacetan di Pelabuhan Ketapang sendiri juga akibat dari naiknya volume kendaraan yang hendak berwisata. (*)
Apa Reaksi Anda?