Waspada Pinjol, KSM-T 36 Unisma Malang Gelar Pelatihan Literasi Keuangan Digital
Mahasiswa Unisma Malang yang sedang melaksanakan kegiatan Kandidat Sarjana Mengabdi- Tematik (KSM-T), menggelar pelatihan literasi keuangan digital di Dusun Napel, Desa Sukolilo Kecamatan Wajak…
TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Unisma Malang yang sedang melaksanakan kegiatan Kandidat Sarjana Mengabdi- Tematik (KSM-T), menggelar pelatihan literasi keuangan digital di Dusun Napel, Desa Sukolilo Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.
Pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang efektif di era digital.
Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga di Dusun Napel. Ibu Yulaikha, salah satu Ibu RT di Dusun Napel, mengapresiasi kegiatan ini. “Saya merasa senang dan bersyukur karena kini saya memiliki pengetahuan dasar mengenai pengelolaan keuangan digital. Dulu, saya selalu khawatir dengan berita-berita tentang pinjol, tapi dengan pelatihan ini, saya bisa mengetahui mana pinjol yang legal dan ilegal,” ujar Yulaikha.
“Saya juga jadi tahu bagaimana menyikapi jika ada warga yang terjerat dengan pinjol ilegal," tambahnya.
Pemateri dalam pelatihan ini, Harun Alrasyid, dosen keuangan digital di Universitas Islam Malang. Dalam materinya, Harun menjelaskan kemunculan teknologi keuangan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, karena berbasis pada internet sehingga bisa diserap oleh seluruh masyarakat di perkotaan dan pedesaan.
Namun maraknya praktik pinjol ilegal, sehingga muncul stigma negatif di masyarakat terkait dengan teknologi keuangan (tekfin/fintech).
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Harun juga berbagi tips untuk membedakan ciri-ciri pinjol yang legal dan ilegal, serta tetap mengimbau peserta pelatihan untuk bijak dalam mengelola keuangannya. Dan jika harus meminjam, maka pinjaman itu digunakan untuk kebutuhan produktif bukan konsumtif melalui fintek-fintek yang telah berijin di OJK.
Ketua Kelompok KSM-T 36, Wildah Qurratu Aini, menjelaskan bahwa pelatihan ini didasari dengan maraknya kasus pinjaman online (pinjol) di berbagai media, sehingga perlu adanya literasi dan kewaspadaan kepada masyarakat untuk menyikapi maraknya pinjol. Selain itu, diharapkan bahwa dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan digital, masyarakat desa dapat memanfaatkan teknologi ini untuk memperluas akses keuangan dan meningkatkan stabilitas keuangan pribadi. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Wildah Qurrotu Aini, Mahasiswa KSM-T Kelompok 36 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?