Lewat Program Sakura, Mahasiswa Jepang Pandai Bahasa Indonesia hingga Tari Tradisional
Belum ada sebulan berada di Indonesia, 10 mahasiswa asal Jepang yang mengikuti Program Sakura di STIE Malang Kucecwara ABM Malang sudah banyak mendapatkan ilmu baru. ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Belum ada sebulan berada di Indonesia, 10 mahasiswa asal Jepang yang mengikuti Program Sakura di STIE Malang Kucecwara ABM Malang sudah banyak mendapatkan ilmu baru. Mereka nampak sudah pandai berbahasa Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga sudah bisa menampilkan tarian tradisional Indonesia.
Kebolehan mereka itu ditampilka pada saat acara Gebyar Seni dan Gelar Kinerja Belajar Mahasiswa Program Sakura, Senin (4/3/2024). Dihadapan para hadirin, mahasiswa dari Negeri Matahari Terbit itu meliuk-liuk menarikan tarian tradisional Indonesia lengkap dengan kostum yang sesuai.
Program Sakura sendiri adalah sebuah inisiatif kolaboratif antara ABM Malang dengan Kanda University of International Studies Jepang, yang tujuanya adalah untuk membantu mahasiswa Jepang belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia.
Ketua STIE Malangkucecwara Drs Bunyamin PhD mengatakan, progrm Sakura ini telah berjalan selama 12 tahun, atau sejak 2002. Dan ABM Malang terus konsisten membangun kerjasama yang apik dengan Kanda University Jepang. Dan hingga sekarang, sudah ada 700 mahasiswa asing yang telah lulus belajar bahasa Indonesia di ABM Malang.
Dia menyebut, banyaknya kegiatan internasional ini adalah implementasi visi STIE Malangkucecwara sebagai perguruan tinggi bisnis yang berorientasi global. Sekaligus menjadi pembeda dari perguruan tinggi swasta lainnya.
“Ini yang unik dari kami. Kira-kira perguruan tinggi yang punya kegiatan internasional seperti ABM, rasanya sangat sedikit. Kerja sama kami dengan Kanda University kurang lebih sudah 23 tahun, hubungan ini betul-betul seperti kakak adik,” ucapnya.
Selain dengan jepang, juga sudah banyak perguruan tinggi di luar negeri lain yang telah mempunyai kerjasama yang produktif dengan ABM Malang. Seperti Thailand, Australia, dan beberapa negara lain. Pihaknya menyebut, atas keberhasilan ABM Malang dalam menjalankan program internasional semacam ini, banyak instansi lain yang ingin ikut terlibat dan bekerjasama.
"Kami tidak pernah menutup pintu untuk hal tersebut. Hari ini ada beberapa MoU yang kita tandatangani, baik dengan SMA, SMK, Balai Bahasa, atau dengan instansi lainya," kata dia.
Direktur Indonesian Studies Program (ISP) STIE Malangkucecwara Suprapti menambahkan, selama berada di Indonesia, mahasiswa Jepang ditempatkan pada home stay yang berada di dekat kampus ABM. Mereka dibaurkan dengan keluarga asal Indonesia, sehingga mereka mau tidak mau harus menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi.
Menurutnya, langkah ini sangat efektif untuk mereka belajar bahasa dan budaya yang ada di Indonesia. Selain itu, mereka juga diajak ke beberepa daerah, seperti Bali, untuk lebih mengenal beragam budaya yang ada di negara dengan mata uang Rupiah ini.
Harapanya, setelah mereka selesai mengikuti program Sakura, para mahasiswa asal Jepang tersebut bisa ikut mengenalkan budaya Indonesia ke kancah yang lebih luas.
“Kami ingin mengenalkan budaya dan Bahasa Indonesia ke mancanegara sehingga Program Sakura bisa menjadi wadah pengenalan dengan cara berbeda,” pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?