KSM-T Unisma Malang Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Patokpicis
Kandidat sarjana mengabdi tematik (KSM-T) Unisma Malang Kelompok 56 yang beranggotakan M. Lutfiyan Prabowo (Ilmu Hukum), Lala Anjelianingsih (Agroteknologi),
TIMESINDONESIA, MALANG – Kandidat sarjana mengabdi tematik (KSM-T) Unisma Malang Kelompok 56 yang beranggotakan M. Lutfiyan Prabowo (Ilmu Hukum), Lala Anjelianingsih (Agroteknologi), Rizky Andika P.P. (Agroteknologi), Dewi Afrina Ali (Ekonomi dan Bisnis), Adinda Yuniati (Ilmu Administrasi), Lukman Hakim (Ilmu Administrasi), Afwan Rizkyansyah (Ilmu Hukum), Mely Angely (Ekonomi dan Bisnis), Muhammad Fadil (Ekonomi dan Bisnis), Azzahra Salsabila N.H. (Ekonomi dan Bisnis), dan Patrialis Lintang Adhyaksa (Teknik Mesin). Dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) M. Usman Syahirul Azmani, S.H., MH menyelenggarakan sosialisasi stunting di Desa Patokpicis Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.
Dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan generasi muda, Kelompok 56 Kandidat Sarjana Mengabdi Universitas Islam Malang (KSM-T Unisma) mengadakan sosialisasi tentang pencegahan stunting di Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Acara ini berlangsung pada Senin 14 Agustus 2023. dengan mengundang warga masyarakat, terutama ibu-ibu dan balita di desa Patokpicis.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
“Di Desa Patokpicis sebenarnya tidak darurat stunting akan tetapi menurut data dari puskesmas ada beberapa yang terkena stunting karena salah input data. Meski demikian, sosialisasi ini perlu dilakukan dan diharapkan dapat mencegah stunting pada kemudian hari,” ujar Musrifah selaku kader kesehatan posyandu melati 6.
Stunting adalah masalah pertumbuhan kronis akibat gizi yang tidak memadai, telah menjadi perhatian serius di berbagai wilayah, termasuk Desa Patokpicis. Kelompok 56 KSM-T Unisma berkomitmen untuk berbagi pengetahuan tentang bahaya stunting dan cara pencegahannya kepada masyarakat setempat.
Acara sosialisasi ini diawali dengan sambutan hangat dari Ketua Kelompok 56 KSM-T Unisma. Mereka menegaskan pentingnya mendukung pertumbuhan anak-anak dengan gizi yang baik dan pola makan sehat. Kepala Desa Patokpicis juga memberikan kata sambutan, menggarisbawahi kerjasama antara pemerintah desa dan kelompok masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak desa.
Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan memberikan brosur yang berisi mengenai penjelasan mengenai apa itu stunting, apa bahayanya, kapan terjadinya, apa penyebabnya, ciri-ciri stunting, dampak stunting dan bagaimana cara pencegahan stunting. Selain itu anggota Kelompok 56 KSM-T Unisma juga menjelaskan secara langsung kepada warga masyarakat yang hadir di tempat secara langsung.
Dalam sesi diskusi yang digelar setelah penyampaian materi menjadi ajang interaktif di mana peserta dapat bertanya dan berdiskusi lebih lanjut mengenai topik tersebut. Hal ini memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk berbagi pemikiran dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka. Dan untuk memeriahkan acara Kelompok 56 KSM-T Unisma memberikan Doorprize berupa mainan untuk anak-anak kepada peserta yang aktif dalam berdiskusi.
Acara ini ditutup dengan pembacaan komitmen bersama untuk menjaga kesehatan anak-anak di Desa Patokpicis. Semua peserta, termasuk warga masyarakat, anggota KSM-T, dan pemuda-pemudi desa, berkomitmen untuk berperan aktif dalam menerapkan pola makan sehat dan menghindari stunting di komunitas mereka.
Diharapkan sosialisasi stunting yang diadakan oleh Kelompok 56 KSM-T Unisma ini dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang pentingnya gizi dan perawatan anak-anak dalam pertumbuhan yang optimal. Semoga acara ini akan menjadi langkah pertama menuju generasi muda yang lebih kuat dan sehat di Desa Patokpicis. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 56 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?