Kolaborasi BPPSDMP–Barantan Dalam Tumbuh Kembang Benih Berkualitas 

K-Smart Project merupakan program kerjasama yang dilakukan antara Kementerian Pertanian Korea Selatan dengan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. ...

Mei 28, 2023 - 05:50
Kolaborasi BPPSDMP–Barantan Dalam Tumbuh Kembang Benih Berkualitas 

TIMESINDONESIA, MALANG – K-Smart Project merupakan program kerjasama yang dilakukan antara Kementerian Pertanian Korea Selatan dengan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Program kerjasama tersebut dalam kaitannya tentang proses pengembangan SDM Pertanian khususnya para petani muda produktif untuk bisa mengadopsi teknologi pertanian Korea Selatan.

Salah satu program tersebut adalah dengan mendirikan Green House (GH) yang dibangun di salah satu UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan di wilayah Jawa Timur tepatnya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan.  

Pembangunan GH telah dimulai pada pertengahan bulan Oktober 2022 dan telah selesai pada pertengahan Februari 2023 dengan terbentuknya  11 unit GH. Dimana terdiri dari 4 unit GH untuk produksi komoditas paprika, 4 unit GH untuk produksi komoditas tomat, 1 GH untuk produksi komoditas stroberi, dan 1 GH digunakan untuk persemaian benih.

Aktivitas-di-Green-House-2.jpg

Untuk mendukung kelancaran berlangsungnya kegiatan program K-Smart Project yang pelaksanaannya di BBPP Ketindan, diperlukan kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain telah melaksanakan pelatihan teknologi K-Smart bagi petani muda.

Harapannya setelah mengikuti pelatihan tersebut, para petani muda bisa mengadopsi materi teknologi Korea untuk pengembangan usaha pertaniannya. Sehingga peningkatan jangka panjangnya, para petani yang telah mengikuti pelatihan, bisa terpilih untuk mengikuti workshop K-Smart yang diselenggarakan di Korea Selatan.

Selain kegiatan pelatihan dan workshop untuk pengembangan SDM pertanian, guna memberdayakan beberapa unit GH yang telah lengkap fasilitasnya, diperlukan kegiatan proses pengembangan produksi komoditas yang sudah disepakati dalam program kerjasama yaitu pengembangan produksi komoditas stroberi, paprika, tomat dan jeruk. 

Pengembagan produksi komoditas stroberi sedang dilakukan dengan menggunakan bibit varietas lokal Mencir. Proses pembesaran bibit stroberi Mencir dimulai  sejak Maret dan diperkirakan pada Juni akan dipindahkan ke dalam media tanam yang tersusun rapi pada unit GH produksi stroberi. 

Sedangkan produksi komoditas paprika dan tomat, menggunakan benih impor yang didatangkan dari Korea Selatan. Salah satu syarat perbenihan jika menggunakan benih impor maka diperlukan beberapa tahapan yang harus dikerjakan sebelum benih tersebut menjadi bibit dan dipindahkan ke dalam media tanam secara utuh dalam ruangan GH. 

Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam persemaian benih impor antara lain pemeriksaan secara fisik visual pada tempat unit GH persemaian beserta kelengkapan dan fungsinya kemudian dicocokkan dengan standar yang dimiliki oleh Badan Karantina Pertanian Kementan. Setelah pemeriksaan tempat, selanjutnya dilakukan proses pemeriksaan benih terlebih dahulu dengan menggunakan mikroskop yang berfungsi untuk melihat ada tidaknya insektisida, jamur maupun cendawan pada benih yang akan disemaikan. 

Setelah bebas tidak adanya tanda-tanda tersebut, benih siap untuk dilakukan persemaian. Proses tahapan tersebut sudah dilaksanakan di BBPP Ketindan pada 15 Mei 2023, dan untuk pemeriksaan tempat secara fisik visual oleh petugas Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya dan pada 17 Mei 2023.

Tahapan kedua yaitu pemeriksaan benih secara mikroskop, kemudian pada tanggal tersebut juga langsung dilakukan persemaian benih paprika dan tomat yang diawasi secara langsung oleh petugas BBKP Surabaya. Adapun media tanam persemaian yang digunakan adalah peatmoss dan covernya berbahan vermiculit. 

Total benih yang disemaikan untuk paprika sejumlah 4000 untuk jenis merah dan 2000 untuk jenis kuning. Sedangkan total benih tomat yang disemaikan untuk varietas beef sejumlah 3000 dan varietas tomat cherry sejumlah 3200.

Diharapkan dengan adanya pendampingan pengawasan persemaian benih paprika dan tomat impor, akan dihasilkan bibit yang berkualitas baik dan bisa memperlancar proses kegiatan program K-Smart. Selain itu persemaian benih yang dibawah pengawasan pihak terkait dapat mengurangi terjadinya penyebaran OPT dari benih impor pada lingkungan pertanian wilayah Indonesia.  

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi sering mengatakan, bahwa pengembangan SDM Pertanian diarahkan  pada peningkatan pengetahuan,  keterampilan dan sikap untuk membentuk kepribadian yang mandiri bagi SDM pertanian, khususnya  petani. 

“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan teknologi yang dibutuhkan pertanian," tegas Dedi Nursyamsi. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow