KKN Unisla Desa Centini Latih Pelaku UMKM Membuat Empek-Empek Ikan Bloso dan Sosial Media Marketing
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan menjadi desa yang menjanjikan untuk dimunculkan. Hal ini didukung dengan banyaknya penduduk yang terbagi atas…
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan menjadi desa yang menjanjikan untuk dimunculkan. Hal ini didukung dengan banyaknya penduduk yang terbagi atas 2 dusun, 16 Rukun Tetangga (RT), dan 8 Rukun Warga (RW) serta wilayah yang terletak di tepi Bengawan Solo. Desa Centini juga memiliki lahan pertanian dan perikanan yang mayoritas banyak berupa sawah tambak.
Berangkat dari hal ini, mahasiswa peserta Kuliah Kerja nlNyata (KKN) Universitas Islam Lamongan (Unisla) Desa Centini menginisiasi adanya pelatihan membuat empek-empek dan sosial media marketing untuk mendukung proses penjualan secara digital di Balai desa Centini, Senin, (4/9/2023).
Empek-empek merupakan makanan tradisional berbahan dasar ikan yang diolah menjadi camilan atau hidangan utama.
Dedy Nur Mas Yudha, Ketua Pelaksana Pelatihan, berharap kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta khususnya ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), satuan PAUD sejenis, dan rumah tangga.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari Kepala Desa Centini, Muh. Ainur Rofiq, sekaligus menjelaskan banyak jenis ikan air tawar di Desa Centini yang dapat dijadikan bahan dasar empek-empek selain dari ikan air laut agar menjadikan ekonomi warga Centini bertambah.
“Para peserta yang ingin membuat socsal media marketing berupa marketplace (Shopee) sampai jadi agar diberikan pemahaman yang bermanfaat oleh narasumber dan pendampingan intensif bersama mahasiswa KKN Unisla," ujarnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Desa Centini, M. Ulul Albab, menuturkan kegiatan ini sebagai wujud komitmen mahasiswa KKN Unisla Desa Centini menginterpretasikan program kerja mereka berupa sumbangsih dan peran serta mewujudkan UMKM warga Centini.
Para peserta selama pelatihan membuat empek-empek dipandu oleh Aan Afani, mahasiswa peserta KKN desa Centini, dengan dibantu empat mahasiswa lainnya.
“Para peserta dengan seksama memperhatikan setiap detail resep dan takarannya yang dipaparkan oleh mahasiswa KKN Desa Centini. Mereka juga dengan telaten mengikuti step by step membuat empek-empek," ujar Afani.
Pada kesempatan lain, M. Ghofar Rohman, narasumber pembuatan sosial media marketing yang juga Dosen Teknik Informatika Unisla, menyampaikan trik menarik konsumen bisa dilakukan melalui aplikasi seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Tiktok, Youtube, jasa influencer yang mempromosikan produk, pembuatan toko online di marketplace seperti Shopee atau sejenisnya.
“Para peserta pembuatan social media marketing sangat antusias dan semangat, hingga ada seorang peserta yang sangat ingin memiliki toko online pribadi di marketplace Shopee. Konsep social media marketing harus menjadi produktif, dapat menggunakan konten, dan memasukkan hal-hal positif," kata Rohman. (*)
Apa Reaksi Anda?