Ketua DPW PKB NTB Siap Perjuangkan Penambahan Anggaran Pendidikan
Ketua DPW PKB NTB H Lalu Hadrian Irfani, menunjukkan perhatiannya terhadap dunia pendidikan. Ia berkomitmen untuk mendorong peningkatan alokasi Anggaran ...
TIMESINDONESIA, MATARAM – Ketua DPW PKB NTB H Lalu Hadrian Irfani, menunjukkan perhatiannya terhadap dunia pendidikan. Ia berkomitmen untuk mendorong peningkatan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam sektor pendidikan menjadi prioritas utama demi kemajuan bangsa.
“Pengalaman pribadi saya mengatakan bahwa saat ini terjadi tantangan yang luar biasa. Tetapi intinya, dasarnya justru ada di pendidikan,” ungkap Lalu Hadrian Irfan dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
Menurut Hadrian, alokasi anggaran APBN perlu diberikan lebih banyak ruang bagi pendidikan. Ia menggarisbawahi dua faktor penting yang harus diperhatikan oleh negara, yaitu sarana pendidikan yang memadai dan kualitas pendidikan yang akan membantu mempersiapkan generasi yang mampu berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.
"Memang butuh kembali ditata berkenaan dengan postur-postur anggaran, salah satunya adalah berkenaan dengan anggaran pendidikan, di mana anggaran ini sangat besar tetapi kita juga harus lihat bagaimana postur anggaran tersebut melahirkan SDM berkualitas dan berdaya saing," paparnya.
Calon peserta Pemilihan Legislatif DPR RI dari Dapil NTB II (Pulau Lombok) ini berpendapat, dalam menghadapi era perkembangan teknologi dan disrupsi informasi, salah satu aspek pendidikan yang perlu ditingkatkan adalah pendidikan karakter.
“Berpadunya dua variabel antara rendahnya literasi dan keberadaban digital dengan tingginya tingkat penetrasi internet inilah yang kemudian memicu lahirnya berbagai persoalan. Di sini pentingnya kehadiran institusi yang mengajarkan pendidikan akhlak,” terangnya.
Ketua Komisi V DPRD NTB ini menilai pendidikan akhlak atau karakter penting di tengah tingginya penggunaan internet. Nilai-nilai ke-Indonesiaan harus tetap dikedepankan. Menurutnya, gotong royong dan sopan santun mulai tergeser dengan gaya hidup hedonis, individualis, dan pragmatis.
“Tumbuhnya paham radikalisme sebagai konsekuensi dari pemaknaan sempit dan tidak kontekstual terhadap ajaran agama juga mulai merasuk pada generasi muda bangsa,” imbuhnya.
Selain pendidikan akhlak, wawasan kebangsaan juga perlu diberikan kepada generasi penerus bangsa. "Wawasan kebangsaan juga penting untuk menjaga hidup tetap harmonis dan rukun," beber Ketua DPW PKB NTB kelahiran Lombok itu. (*)
Apa Reaksi Anda?