Ketua dan Pengurus KCBI Cabang Malang Raya Periode 2023-2027 Dilantik
Ketua Cabang dan Badan Pengurus Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Cabang Malang Raya Periode 2023-2027 resmi dilantik, pada hari Senin tanggal 4 Desember 2023. ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Ketua Cabang dan Badan Pengurus Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Cabang Malang Raya Periode 2023-2027 resmi dilantik, pada hari Senin tanggal 4 Desember 2023.
Pelantikan dipimpin oleh Pendiri sekaligus Ketua Umum KCBI Pusat, Ir. Sita Hanimastuty, di Permata Jingga Swimming Pool & Cafe, Kota Malang. Pelantikan berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh rasa kekeluargaan dengan mengesahkan Siska Sayekti untuk memimpin KCBI di wilayah Malang Raya beserta jajarannya.
Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) merupakan sebuah komunitas yang terus aktif memberikan optimisme baru dan kasih sayangnya terhadap warisan budaya tekstil Nusantara, yang kini semakin diminati oleh generasi milenial. Tujuannya yakni agar kain Nusantara dapat dikenakan dalam kehidupan sehari-hari dan KCBI juga berperan dalam menguatkan jati diri bangsa.
Ketua panitia penyelenggara, Sri Endah Noviani melaporkan bahwa dalam kegiatan pengukuhan dan pelantikan ini dihadiri 12 orang para Pengurus KCBI Pusat dan 75 orang Pengurus dan Anggota KCBI Malang Raya.
“Acara ini merupakan sebuah prosesi penting dari keabsahan dan kredibilitas sebuah komunitas,” tambahnya.
Sita Hanimastuty, cucu mendiang Haji Agus Salim, salah satu Pahlawan Nasional Indonesia menuturkan, adanya pergantian pengurusan selama 4 tahun sekali adalah salah satu bentuk penyegaran. Tak hanya itu, ini juga menjadi salah satu cara untuk menambah inovasi-inovasi baru dalam memadukan kegiatan atau program KCBI di masa mendatang.
“Momen pengukuhan dan pelantikan ini sebenarnya sangat mulia untuk saya karena dengan adanya kegiatan ini membangun harapan baru yang lebih baik untuk pengembangan kita bersama,” tambahnya.
Sita juga menekankan kembali kepada para pengurus KCBI yang baru maupun lama, komunitas ini merupakan komunitas yang mewadahi masyarakat Indonesia yang memiliki rasa kebersamaan untuk memupuk rasa cinta dan peduli budaya bangsa. Khususnya budaya busana berkain Nusantara, kedaerahan, warisan luhur, dan seni kainnya.
“Jadi kita tidak sekedar mengenakan kain saja akan tetapi juga mengerti maksud dari kain itu sendiri,” tekan Sita.
Dengan bangga memakai kain Nusantara di luar negeri, maka kita akan dikenal sebagai bangsa Indonesia. Bukan lagi bangsa Jawa maupun bangsa Sumatera. Oleh karena itu, KCBI memilih kain-kain daerah untuk dimunculkan. Budaya tidak bisa dijual dan yang harus menghormati adalah masyarakatnya sendiri.
“Saya berpesan kepada ketua dan pengurus KCBI baru yang lain untuk mari bersama-sama mempromosikan produk kain-kain daerah baik ke bangsa sendiri ataupun ke luar negeri. Dengan catatan harus tahu terlebih dahulu aturan promosinya seperti apa. Saya juga berharap para pengurus baru bisa melaksanakan program kerjanya dengan penuh kesadaran dan selalu berprestasi atas apapun yang dilakukan,” ujar Sita.
Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) juga siap untuk menjadi mitra pemerintah untuk usaha kain-kain tradisional menjadi kebutuhan sandang bagi bangsa Indonesia. (*)
Apa Reaksi Anda?