Kegiatan Lintas Agama Uskup Amboina, Kemenag Morotai: Moderasi Beragama Harus Kita Jaga
Kemenag Morotai memberi penilaian tersendiri atas kunjungan Uskup Amboina Mgr Senno Ngutra dan rombongan serta terlaksananya kegiatan Lintas Agama Anak dan Remaja yang di ...
TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Kementerian Agama Kabupaten Morotai (Kemenag Morotai) memberi penilaian tersendiri atas kunjungan Uskup Amboina Mgr Senno Ngutra dan rombongan serta terlaksananya kegiatan Lintas Agama Anak dan Remaja yang dibalut dalam Satu Cinta Seribu Senyum untuk sebuah moderasi beragama.
Hal tersebut disampaikan saat Kepala Kemenag Morotai Hi Hasyim Hi Hamzah menghadiri acara Lintas Agama Anak dan Remaja di Gedung Cristian Center, Kawasan Wisata Religi Morotai, Kamis (23/11/2023) sore.
Kepala Kemenag Morotai Hi Hasyim Hi Hamzah mengatakan, kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kita telah ditetapkan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Kita pun bersyukur kepada Tuhan karena telah menciptakan kita dari berbagai perbedaan adat istiadat, agama maupun bahasa.
Menurutnya, dari perbedaan-perbedaan ciptaan Tuhan itu, Tuhan kemudian mengajar kita untuk saling kenal mengenal antara satu dengan yang lain baik berbeda jenis kelamin, suku,bangsa, bahasa, dan agama yang dalam bingkai negara disebut Bhinneka Tunggal Ika.
"Kami atas nama keluarga besar Kementerian Agama mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran bapak Uskup Amboina yang mulia bersama rombongan di Kabupaten Morotai, dalam rangka untuk melakukan tugas-tugas mulai. Salah satu tugas yang mulia itu adalah menjalankan kegiatan Moderasi Beragama Satu Cinta 1000 Senyum," ungkapnya.
Hi Hasyim kemudian menyentil soal moderasi beragama dan siapa yang bertanggung jawab melaksanakannya. Ia menyatakan, moderasi beragama adalah cara beragama yang benar, memahami agama yang diyakini secara teguh dan kokoh di sisi lain, tetapi di satu sisi tetap menghargai keyakinan mereka yang beragama lain.
"Jadi moderasi bukan berarti mengubah tata cara beribadah, bukan merubah tata cara dalam sembahyang, bukan merubah tata cara dalam akidah, tidak. Tetapi moderasi beragama adalah salah satu program pemerintah bersama-sama dengan seluruh tokoh masyarakat dalam rangka untuk menciptakan masyarakat yang harmoni, damai, saling menghormati dan saling menjunjung antara harkat dan martabat kemanusiaan," tegasnya.
Lanjut Hi Hasyim, kita telah menyaksikan anak-anak yang begitu sejuk dan luar biasa tampilannya hari ini. Sekiranya kita perlu merenung sedikit, bahwa apa yang kita saksikan pada siang hari ini senyumnya anak-anak kita yang begitu hebat dengan suasana yang begitu menyenangkan adalah buah dari sebuah kerja sama kita.
Yakni, untuk menciptakan Kedamaian, Kebersamaan, Ketentraman dan itu adalah buah sehingga kita bisa melihat senyum mereka di siang hari ini dengan mereka mewakili sejumlah anak di Morotai, Maluku dan Maluku Utara.
Andai saja kita tidak dilahirkan di Indonesia, ujar Hi Hamzah, tapi dilahirkan di Palestina, Gaza, Israel, Ukraina dan di Rusia, mungkinkan anak-anak kita akan seperti ini? Apa yang saya maksudkan, bahwa itu lah kita dilahirkan di negeri yang aman, negeri yang hidupnya beragam agama, bahasa, suku dan adat dalam suasana penuh saling menghormati, mencintai dalam persaudaraan.
Karena itu, ajak Kepala Kantor Kementrian Agama Morotai, mari pelihara suasana yang seperti ini. Semua umat bertangung jawab atas ketentraman, kedamaian di kehidupan yang abadi dalam kemerdekaan kesatuan dan persaudaraan.
"Mari kita syukuri karena lahir di Indonesia, negeri yang aman itu atas perjuangan semua tidak hanya satu kelompok, karenanya pelihara dan terus memperjuangkan pahlawan kita dengan mengisi pembangunan ini dalam menjaga semangat kesatuan dan persatuan, kebersamaan, kesataun dan persudaraan kita," cetusnya.
"Selain itu, mari kita dukung Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai, Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Republik Indonesia untuk membangun negara yang sejahtera lahir dan batin. Karena itu kunci moderasi ada sembilan yaitu: Kemanusiaan, Kemaslahatan Umum, Keadilan, Perimbangan, Tahap Eksekusi, Memimpin Kebangsaan, Toleransi, Anti Kekerasan dan Penghormatan terhadap tradisi masing-masing," pungkas Kepala Kemenag Morotai Hi Hasyim Hi Hamzah soal moderasi beragama.(*)
Apa Reaksi Anda?