Kades dan Lurah se Purbalingga Dikumpulkan dalam Retret, Ini Tujuannya
Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif mengumpulkan seluruh kepala desa (Kades) dan lurah se kabupaten di hari terakhir retret Pemkab Purbalingga, Minggu (16/3/2025)

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif mengumpulkan seluruh kepala desa (Kades) dan lurah se kabupaten di hari terakhir retret Pemkab Purbalingga, Minggu (16/3/2025) di Objek Wisata Golaga, Siwarak, Kecamatan Karangreja.
Tujuan para kades dan lurah ini dikumpulkan untuk menyatukan tujuan, visi-misi dan arah pemerintahan di kepemimpinan Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif dan Wabup Dimas Prasetyahani.
"Yang harus kita punya hal yang sama yaitu nilai. Pastikan 5 tahun ke depan bapak/ibu kades punya nilai yang baik yaitu nilai yang ingin betul-betul memberi kontribusi untuk masyarakat, nilai ingin memajukan Kabupaten Purbalingga dan wilayah yang bapak/ibu pimpin dan juga nilai agar bisa memperjuangkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat," kata Bupati Fahmi di hadapan para kades, lurah dan peserta Retret.
Bupati menegaskan sejumlah tujuan dalam kepemimpinannya 5 tahun ke depan, yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 700 - 800 miliar per tahun, pertumbuhan ekonomi 6% per tahun dan PDRB meningkat dari Rp 30 menjadi Rp 60 - 80 juta per tahun, termasuk optimalisasi pelayanan masyarakat, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
"Dari berbagai hal itu, saya melihat pemerintah itu fokus utamanya adalah ekonomi dan kesejahteraan. Karena dari ekonomi maka taraf pendidikan naik, tingkat literasi akan naik, IPM-nya akan naik, otomatis kemampuan belanjanya akan naik, konsumsinya akan naik, dan tingkat pelayanan kesehatannya akan naik. Sehingga saya melihat kesejahteraan ini menjadi nomor 1," katanya.
Tiga Program Gegera Dilaksanakan
Untuk meraih hal tersebut, Bupati Fahmi menyampaikan 3 jenis program yang menjadi karakter dalam pemerintahan yang akan dijalankannya. Pertama, membuat program baru yang inovatif dan out of the box.
"Jadi program inovasi baru, coba bapak/ibu canangkan. Jangan hanya membuat program-program yang normatif. Saya harap ke depannya ada konsep-konsep menarik dari bapak/ibu dan menjadi program yang disinkronisasi oleh pemerintah kabupaten dan di atasnya," katanya.
Kedua, program yang bentuknya penyelesaian masalah. Misalnya, menangani isu besar masalah sampah, atau masalah lainnya yang berpotensi menumpuk menjadi masalah yang lebih besar.
"Ketiga, yaitu program optimalisasi, yaitu program yang sebenarnya mengambil ke kesempatan yang ada di depan mata tapi perlu kita optimalkan. Contoh : program ketahanan pangan, ini harus kita persiapkan dengan baik," katanya.
Kesempatan ini, Bupati juga menekankan pentingnya memanfaatkan aset untuk menjadi hal yang produktif, khususnya lahan.
Ia meminta agar ke depan tidak ada lagi lahan di desa-desa yang tidak dimanfaatkan baik milik swasta maupun pribadi. Jika masih ada maka akan diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah.
"Kalau perlu misal kita buat Perbupnya, nanti dilihat, bisa atau tidak," katanya.
Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani berharap kades, lurah dan para pimpinan OPD dan BUMD bisa merealisasikan apa yang menjadi cita-cita Bupati Fahmi. Ia menyebut, kata kuncinya adalah 'linearitas' dan 'harmonisasi'.
"Sehingga kenapa retreat ini diadakan agar visi misi dan tujuan dari pemangku pemerintahan pusat di Kabupaten Purbalingga sampai ke akar yangpaling bawah itu betul-betul satu frekuensi. Sehingga diibaratkan mobil supirnya itu mas bupati, seinnya saya, pedal gas rem nya bapak/ibu, jadi kalau salah satunya tidak sinkron tidak akan sampai tujuan," katanya.
Usai pengarahan oleh Bupati dan Wabup ini dilanjutkan upacara penutupan retret. Diserahkan pula sertifikat keikutsertaan retreat oleh bupati kepada 79 peserta yang terdiri dari pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan pimpinan BUMD di lingkungan pemkab Purbalingga.
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama mewujudkan Purbalingga BARU. (*)
Apa Reaksi Anda?






