Jagononggo 4.0 Kota Probolinggo, Perang Harga-Hidup atau Mati
Perang Harga Hidup atau Mati. Itulah tema yang diangkat dalam Janggongan nom-noman atau Jagononggo 4.0, oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI Kota Probolin ...
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Perang Harga Hidup atau Mati. Itulah tema yang diangkat dalam Janggongan nom-noman atau Jagononggo 4.0, oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI Kota Probolinggo.
Tema ini dirasa perlu diangkat, mengingat makin berkembangnya kegiatan perekonomian di Probolinggo yang membuat penentuan harga jual, tips, dan strategi untuk bertahan dan berkembang menjadi hal yang menarik untuk dikupas.
Dalam diskusi Jagononggo 4.0 kali ini, membahas tentang bagaimana menentukan harga terbaik, bagaimana mengahadapi competitor yang harganya sangat murah, dan bagaimana cash flow yang baik.
Selanjutnya para undangan juga menyakan tentang tips agar modal dapat berputar secara sehat, diferensiasi yang harus dilakukan untuk bertahan dan banyak lagi.
Pertanyaan yang variatif dari para undangan ini dijawab oleh para narasumber. Mereka adalah M. Sodiq, Sales manager PT. Beejay Seafood, Mas Ipunk Owner Idkreasi.co, Angga Faydillah, General Manager Paseban Sena Probolinggo
Janggononggo 4.0 digeber di halaman parkir Beejay Upgrade Center di Jalan Suroyo 39 Probolinggo, dan dihadiri lebih dari 100 undangan dari berbagai instansi, sekolah, komunitas dan peserta umum
Wakil Sekretaris umum HIPMI Kota Probolinggo, Teguh Hidayah menyampaikan, dari diskusi ringan tentang tema Perang Harga – Hidup atau Mati, ini memberikan wawasan tentang bagaimana membranding dan meningkatkan kwalitas serta pelayanan yang lebih, tanpa menurunkan harga.
“Jadi, tidak perlu menurunkan harga, tapi kita perlu untuk meningkatkan kwalitas dan bagaimana kira membranding produk kita dengan baik,” Kata Teguh, dalam acara yang digelar, Rabu (29/3/2023).
Jagononggo ini merupakan forum diskusi yang digelar rutin oleh HIPMI Kota Probolinggo, sebagai sarana atau wadah berdiskusi tentang usaha, bagi para pelaku usaha di Kota Probolinggo.
Selanjutnya, ini merupakan kepedulian HIPMI Kota Probolinggo, untuk memberikan materi, jaringan serta energi positif bagi sesama pengusaha dan masyarakat pada umumnya.
Ketua Hipmi Kota Probolinggo, Juda Mangitung mengatakan, pihaknya siap menjadi pendamping berdiskusi dan belajar Bersama, siap diundang untuk menjadi pemateri di sekolah-sekolah.
"Kami siap bersama-sama dengan segenap pengusaha yang tergabung dalam HIPMI Kota Probolinggo, untuk lebih memberikan manfaat bagi Kota Probolinggo,” ujar Juda.
Acara Jagononggo 4.0 kali ini didukung oleh Bolinggo pusat oleh-oleh Khas Probolinggo, yosh donat, kopi panas si komo (kopi motor Probolinggo) serta Jets organizer.
Selanjutnya, Jagononggo 5.0 akan digelar pada bulan Mei oleh HIPMI dengan mengupas tentang kebijakan pemerintah terhadap perkembangan usaha-usaha lokal yang ada di Kota Probolinggo. (*)
Apa Reaksi Anda?