Inovasi Tim Dosen Faperta Unisma Malang Melalui Produksi Produk Prototype NEV Dalam Sistem Produksi Pertanian

Fakultas Pertanian Unisma Malang yang sudah terakreditasi unggul dan Internasional ASIIN Jerman telah mempersiapkan lulusannya untuk mampu berdaya saing dan beradaptasi dengan cepat di dunia kerja melalui…

Oktober 2, 2023 - 13:00
Inovasi Tim Dosen Faperta Unisma Malang Melalui Produksi Produk Prototype NEV Dalam Sistem Produksi Pertanian

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Pertanian Unisma Malang yang sudah terakreditasi unggul dan Internasional ASIIN Jerman telah mempersiapkan lulusannya untuk mampu berdaya saing dan beradaptasi dengan cepat di dunia kerja melalui berbagai program riset dan magang mahasiswa di beberapa mitra DUDI di bidang pertanian. 

Salah satu program Riset dosen dan mahasiswa serta Magang mahasiswa yang saat ini sedang berlangsung adalah melalui program Matching Fund tahun 2023 yang mendapatkan pendanaan dari Kemdikbudristek platform Kedaireka. Kedaireka adalah salah satu platform resmi Kemdikbudristek sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan inovasi perguruan tinggi dan memecahkan permasalahan yang ada di dunia kerja serta untuk meningkatkan kinerja utama perguruan tinggi.

Tim Dosen Faperta yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Nurhidayati, MP dan dua anggota tim yaitu Ir. Abdul Basit, MP dan Anita Qur’ania, SP., M.Ling., melihat permasalahan terkait dengan ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang mengakibatkan kebutuhan pupuk di Indonesia dari waktu ke waktu semakin meningkat dan mencapai 23 juta ton per tahun. 

Disisi lain subsidi pupuk semakin dibatasi karena mahalnya harga pupuk kimia dan ketersediaan bahan baku pupuk kimia yang semakin terbatas dan penurunan produktivitas tanah sebagai dampak penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dalam jangka panjang dan menjadi isu nasional.

Presiden Joko Widodo dalam acara rapat terbatas 27 April 2023 meminta pengurangan ketergantungan terhadap pupuk kimia dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik bagi para petani.

Penggunaan pupuk organik mampu mengatasi permasalahan peningkatan emisi Carbon dari praktek pertanian konvensional yang menyebabkan pemanasan global dan degradasi kesuburan tanah, sehingga diharapkan dapat mempertahankan produktivitas hasil panen yang lestari.

Salah satu pupuk organik yang dikembangkan oleh ketua Tim Matching Fund (Prof. Dr. Ir. Nurhidayati, MP) sejak tahun 2015 adalah formulasi vermikompos Plus dengan bahan aditif tepung cangkang telur dan tepung ikan.

Produk ini telah diuji coba pada berbagai tanaman sayuran, seperti kubis, brokoli, sawi pakcoi, tomat, kangkung, sawi, caisim, dan sayuran lainya serta terbukti mampu meningkatkan hasil tanaman sebesar 40-80%, dibandingkan plot yang menggunakan pupuk anorganik saja (Nurhidayati et al., 2015; 2016; 2017; 2018).

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Tim dosen Faperta dalam program Matching Fund ini berkolaborasi dengan Mitra PT. NanoTech Indonesia Global (NIG) merancang sebuah pupuk organik yang diperkaya dengan partikel nano yang diberi nama Nano-particles Enhanced Vermicompost (NEV).  Perancangan pupuk NEV ini berhasil memperoleh pendanaan sebesar 346 juta rupiah dari Program Matching Fund Kedaireka tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek DIKTI dan Rp. 357 juta dari Mitra PT. NIG.

Aktivitas yang telah dilakukan dalam kegiatan ini adalah pembuatan pupuk Nano-particles Enhanced Vermicopost yang diawali dengan proses composting, vermicoposting, milling, sintesa nano partikel dan mixing. Harapannya dengan penambahan partikel nano ini, penggunaan pupuk dalam budidaya tanaman lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan tanaman serta tidak merusak lingkungan agroekosistem. 

Pupuk organik ini dapat lepas lebih cepat daripada pupuk organik pada umumnya yang relatif lambat tersedia, namun lebih lambat daripada pupuk anorganik, sehingga pelepasannya lebih terkontrol. Penambahan partikel nano ini diharapkan akan memacu proses metabolisme tanaman sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman meningkat. Produk ini sedang diujicobakan pada beberapa tanama pangan dan sayuran.

Selain kegiatan riset bersama Mitra PT. NIG, program ini juga meningkatkan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi yaitu mahasiswa dan dosen mendapatkan pengalaman di luar kampus yang selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan hasil kerja dosen digunakan oleh Masyarakat dan industry untuk dikomersialisasi.

Inovasi Tim Dosen Faperta Unisma Malang melalui produksi produk prototype NEV akan dapat memberikan solusi terhadap masalah ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, sehingga dapat mengurangi biaya produksi pertanian serta mampu menciptakan system pertanian di Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow