Inovasi Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai Banyuwangi Mendapat Apresiasi

Pada seleksi untuk memperebutkan tempat di TOP 30 Kovablik 2023, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mempresentasikan secara langsung inovasi Sekardadu dalam pertemuan ...

Oktober 13, 2023 - 21:00
Inovasi Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai Banyuwangi Mendapat Apresiasi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Upaya Pemerinta Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam merawat aliran sungai melalui inovasi Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) mendapat apresiasi. Program tersebut baru-baru ini masuk sebagai salah satu nominator dalam TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur 2023.

Pada seleksi untuk memperebutkan tempat di TOP 30 Kovablik 2023, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mempresentasikan secara langsung inovasi Sekardadu dalam pertemuan virtual dengan dewan juri, yang beranggotakan beberapa tokoh terkemuka seperti Guru Besar Fisipol Unair, Prof. Dr. Jusuf Irianto, dan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jatim, Agus Muttaqin.

Aliran-Sungai-2.jpgProgram inovasi Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu). (FOTO: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

Program Sekardadu adalah sebuah inovasi yang bertujuan menjaga dan merawat kebersihan sungai dari hulu hingga hilir. Inovasi ini juga melibatkan sejumlah lintas sektoral, termasuk sekolah dan pelajar dalam pelaksanaannya.

"Ini merupakan gerakan masif untuk membudayakan warga dalam menjaga aliran sungai. Sungai, dengan mata airnya, memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat," katanya.

Program Sekardadu, yang dimotori oleh Dinas PU Pengairan dengan kolaborasi sejumlah OPD dan melibatkan siswa-siswa dari sekolah dan kampus di sekitar aliran sungai, memberikan mereka tanggung jawab dalam merawat kebersihan sungai. Mereka juga melakukan edukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga sungai dan tidak membuang sampah ke dalamnya.

Dalam dua tahun program ini berjalan, dampak positifnya sangat terlihat. Hingga September 2023, sudah ada 65 sungai dan saluran air sepanjang 29.700 meter yang dirawat.

"Ini kerja peradaban yang luar biasa. Dengan membersihkan sungai, Banyuwangi sedang menyiapkan lingkungan yang sehat untuk generasi selanjutnya," kata salah satu juri, Rohman Budianto.

Selaras, Didik Purwondanu, tim juri lainnya, berharap Banyuwangi dapat mengembangkan inovasi ini lebih jauh.

"Tidak hanya membersihkan sungai, program ini harus dikembangkan, misalnya menjadikan sungai sebagai proyek pembelajaran tematik tentang lingkungan, terutama ekosistem sungai," ucapnya, Jumat (13/10/2023).

Inovasi Sekardadu telah menjadikan sungai sebagai bagian yang vital dalam kehidupan dan pendidikan masyarakat Banyuwangi, serta diharapkan akan terus berkembang dalam masa yang akan datang. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow