Imbas Cuaca Ekstrem, BPBD Malang Siapkan Deteksi Dini Bencana

TIMESINDONESIA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyiapkan langkah deteksi dini untuk mencegah terjadinya hal buruk dampak fenomena cuaca ekstrem yang diprediksi melanda sejak 25 Februari sampai 3 Maret 2023 mendatang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Malang, Sadono Irawan mengatakan, pihaknya sudah membentuk empat pos siaga bencana sejak Oktober 2022 lalu.

"Keempat pos tersebut tersebar di empat kecamatan, mulai Ngantang, Tumpang, Tirtoyudo dan Gedangan," ujar Sadono, Senin (27/2/2023).

Setiap pos, kata Sadono, setidaknya telah diisi tiga personel. Setiap personel akan bertugas di pos lapangan untuk melakukan pemantauan dan respon cepat jika nanti terjadi bencana.

"Petugas melaksanakan respon cepat penanganan darurat jika terjadi kejadian bencana dan melaksanakan monitoring daerah rawan bencana," ungkapnya.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyebutkan bahwaenghadapi ancaman cuaca ekstrem yang mulai melanda Malang Raya ini, pihaknya telah menyiapkan langkah.

"Kami melakukan pengkajian resiko dan perencanaan terpadu, penanganan tematik kawasan rawan bencana hingga memperkuat kebijakan dan kelembagaan," tuturnya.

Terpisah, Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Ahmad Lutfi membeberkan bahwa Malang Raya mulai menghadapi cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi pada periode 25 Februari hingga 3 Maret 2023.

Terlebih, selain curah hujan tinggi kini wilayah Malang Raya juga tengah dilanda dengan angin kencang setiap harinya. Potensi bencana pun semakin besar akibat adanya curah hujan tinggi dan angin kencang secara bersamaan.

"Secara umum memang terlihat ada potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur, termasuk Malang Raya. Maka harus waspada," tandasnya, terkait cuaca di Kabupaten Malang. (*)