IKADI Jatim Bersama Lintas Forum Gelar Doa dan Tahlil 100 Hari Genosida Palestina
Sekitar 23 ribu warga Palestina di Gaza terbunuh. Sepuluh ribu di antaranya merupakan anak-anak. Tragedi kemanusiaan ini memantik amarah warga dunia atas kekejian Zionis ...
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sekitar 23 ribu warga Palestina di Gaza terbunuh. Sepuluh ribu di antaranya merupakan anak-anak. Tragedi kemanusiaan ini memantik amarah warga dunia atas kekejian Zionis Israel.
Di Masjid Al Akbar Surabaya, Sabtu (13/1/2024), ratusan massa dari Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Jatim dan sejumlah forum organisasi Islam menggelar acara "Doa dan Tahlil 100 Hari Genosida : Stop The War on Gaza."
Lebih dari 1000 orang warga Surabaya dan para tokoh hadir. Ada Ustaz Husein Gaz, KH Abdul Wahid Harun (Pengasuh Ponpes Manbaul Hikam Putat Tanggulangin pemimpin Tahlil), Syekh DR.Ahmed Almadani dan Bu Nyai Hinda dari Ponpes Al Khozin.
Kemudian DR KH M.Baihaqi LC.MA (Ketua Umum PW Ikadi Jatim), DR H M.Sudjak M.Ag. (Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Nasional Al Akbar), Perwakilan PWNU, Perwakilan PW Muhammadiyah, Perwakilan MUI, Perwakilan SI, para relawan dari LMI, BSMI, dan KNRP.
Massa aksi memberikan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya bagi para pejuang di Gaza. Mereka ingin berterimakasih pada Gaza yang telah membangkitkan kembali rasa cinta kepada Baitul Maqdis.
Agenda ini turut mengundang Pendiri Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH), Muhammad Husein. Ustaz Husein, demikian ia dipanggil, merupakan aktivis asal Indonesia yang tinggal di Gaza sejak 2011.
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina. Sebagaimana doa dan bantuan terus mengalir deras.
"Selama 12 tahun saya tinggal di Gaza, bertemu banyak sekali orang-orang Palestina. Dosen, akademisi, militer, dan lain-lain. Mereka selalu mengakhiri perbincangan dengan kata-kata ini, kalau suatu hari nanti Anda pulang ke Indonesia, sampaikan salam hormat kami, salam rindu kami kepada saudara-saudara kami di Indonesia," demikian kisah Pendiri Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH), Muhammad Husein saat berorasi.
Menurut Ustaz Husein, Gaza tidak meminta dikasihani. Tapi justru telah memberikan pelajaran berharga tentang keimanan sejati.
Tepat 100 hari (Sabtu/1/2024) zionis membombardir Palestina tiada henti. Serangan udara dan darat silih berganti hendak menghancurkan Gaza Palestina.
Hingga hari ke 100 korban syahid Palestina telah mencapai 23.357 jiwa (Sumber: CNBC), atau setara dengan 236 orang per hari dibunuh oleh Israel. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita.
Ketua IKADI Jatim DR KH M.Baihaqi (tengah) usai acara Doa dan Tahlil 100 Hari Genosida : Stop The War on Gaza di Masjid Al Akbar Surabaya, Sabtu (13/1/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ketua Umum IKADI Jatim, DR KH.M.Baihaqi menegaskan bahwa di Peringatan 100 Hari Genosida yang dilakukan Zionis Israel semakin memprihatinkan dan biadab. Dirinya mengingatkan sebagai sesama muslim, tidak boleh diam, harus membantu warga Palestina.
“Hari ini adalah ke 100 hari, penjajahan dan genosida yang dilakukan oleh penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Ini sangat memprihatinkan, saya setuju dan mengucapkan terima kasih kepada semua elemen Islam, dan pemerintah Indonesia, kepada bapak presiden dan ibu menteri yang telah melakukan berbagai upaya. Kita berseru ini sampai bangsa Palestina merdeka, kita pantas balas budi ke Palestina dan turut berdoa untuk para syuhada disana, dimana dulu Palestina juga mendukung kemerdekaan Bangsa Indonesia,” terang KH.M.Baihaqi.
Selain di Surabaya gelar doa juga dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia, dan di ibukota di berbagai negara lainnya, tujuannya terus membantu mengirim doa juga bantuan untuk saudara-saudara sesama Muslim di Palestina.
“Kita sangat prihatin, kita terus serukan untuk kemerdekaan Palestina, karena sesuai pembukaan UUD 45, penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,” tegasnya.
Sebagai lembaga resmi wadah umat Islam, MUI Jawa Timur juga memberikan dukungan acara itu, termasuk membantu sesama Muslim di Palestina.
“Kita ingin acara seperti ini terus digaungkan, selain sebagai upaya membangkitkan semangat terhadap para pejuang dan syuhada di Palestina, juga untuk membangkitkan rasa peduli terhadap Palestina tidak terhenti,
Selama itu belum terwujud, kita tidak akan pernah berhenti. Kita juga mengajak semua umat Muslim di Indonesia untuk memboikot produk Israel. Ini peluang yang luar biasa, dan sudah difatwakan oleh MUI. Bahwa sesuai konstitusi negara kita, kemerdekaan adalah hak semua bangsa, dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” tegas Ainul Yaqin.
Dan, ajakan boikot produk Israel juga cukup beralasan, selain untuk mendukung perjuangan Palestina, boikot produk Israel merupakan peluang untuk bangsa Indonesia bangkit dengan produk buatannya sendiri.
“Ini peluang untuk kita semua, bahwa bangkit dengan produk hasil sendiri merupakan kemandirian tidak bergantung dengan bangsa lain, dan itu sudah difatwakan oleh MUI,” tegasnya.
Selain IKADI, juga tampak sejumlah logo yang turut mendukung serta beberapa lembaga seperti LMI, Salimah, KNRP, SI dan lainnya. Disebutkan, aksi Mengenang 100 Hari Genosida atas Palestina ini juga digelar serentak di seluruh dunia dari Asia, Australia, Eropa, dan Amerika.
Itu sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan membantu Palestina. Dan, acara serupa serentak juga dilaksanakan sedunia mengingatkan sudah 100 hari terjadinya Genocide warga Palestina oleh Zionis Israel terkutuk, laknatullah.
"Kami berharap semua umat manusia menyampaikan pesan keras dan mengutuk penjajahan dan kebiadaban Zionis Israel atas warga Palestina dan untuk segera menghentikan aksi Genosida secepat-cepatnya,” katanya.
KH Suja' selaku Dewan Pembina Masjid Al Akbar Surabaya mengatakan acara ini sangat penting sebab sebagai bentuk kepedulian kepada sesama.
"Siapa yang mau peduli kalau tidak kita. Kita langitkan doa dan keberpihakan semoga Allah melindungi saudara kita di Palestina," ujarnya saat berorasi di depan masjid Al Akbar Surabaya.
Acara ini dilaksanakan oleh kolaborasi berbagai elemen ormas Islam, yaitu Ikadi dan beberapa ormas/lembaga lainnya, seperti LMI, Salimah, KNRP, SI dan lain-lain. Aksi 100 hari genosida atas Palestina ini juga dilaksanakan serentak di seluruh dunia dari Asia, Australia, Eropa, dan Amerika.
Agus Rohmawan sebagai ketua panitia menyampaikan, sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dan aksi ini serentak sedunia mengingatkan sudah 100 hari terjadinya Genocide Warga Palestina oleh Zionis Israel terkutuk.
"Hari ini kami juga menggelar aksi bersama yaitu penggalangan donasi, doa dan tahlil dalam rangka 100 hari genosida atas Palestina oleh Israel. Kami berharap semua ummat manusia menyampaikan pesan keras dan mengutuk penjajahan Israel atas warga Palestina dan untuk segera menghentikan aksi Genocide secepat-cepatnya," ungkapnya.(*)
Apa Reaksi Anda?