Hari Tani Nasional, Petani Indonesia Harus Wujudkan Lumbung Pangan di Dunia Internasional
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra yang juga Bapak Petani Sidoarjo, Ir. H Bambang Haryo Soekartono atau BHS
TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Dewan Pakar DPP Partai Gerindra yang juga Bapak Petani Sidoarjo, Ir. H Bambang Haryo Soekartono atau BHS mendorong para petani untuk turut serta menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan di dunia internasional. Hal itu ia tegaskan dalam memperingati Hari Tani Nasional ke-63 yang diperingati tiap tanggal 24 September sekaligus panen raya bersama gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Sentul, Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (23/9/2023) siang tadi.
Dalam kunjungannya di Gapoktan desa Sentul, selain memperingati hari tani nasional juga dalam rangka syukuran atas hasil panen raya yang sebelumnya area persawahan seluas 5 haktare itu terancam gagal panen akibat kekeringan. Berkat bantuan tim BHS peduli akhirnya para petani dapat melakukan panen raya.
"Apa yang menjadi permasalahan dari pada para petani terutama air di wilayah desa Sentul ini sudah saya sampaikan langsung ke balai besar wilayah sungai brantas (BBWS) mereka berjanji akan mencukupi air melalui pintu sungai dari hilir nya," ungkap BHS.
Selain menjamin aliran air di area persawahan desa Sentul. Pihak nya juga mengasuransikan jika terjadinya kegagalan panen petani selama tiga periode atau tiga masa panen ke depan. Ia juga berharap hasil panen dari pada area sawah tersebut di atas 7 ton dari total 5 hektare sawah.
"Kalau panen nya bisa di atas 7 ton dari 5 hektare sawah nanti akan kami beri apresiasi dan hadiah untuk para petani," kata anggota DPR RI periode 2014-2019 itu.
Sebagai refleksi hari tani nasional, Bambang Haryo berharap Indonesia menjadi wilayah yang berswasembada pangan sesuai julukannya Negara agraris dengan mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri bahkan menjadi salah satu pengekspor terbesar komoditas pangan dunia.
Sementara itu, luas lahan baku sawah (LBS) Indonesia sebesar 7.463.948 hektare. Pulau Jawa mendominasi kepemilikan luas lahan baku sawah terluas. Jawa Timur menjadi provinsi dengan LBS terluas di Indonesia.
Provinsi tersebut memiliki LBS sebesar 1,2 juta hektare. Jawa Tengah dan Jawa Barat berturut-turut mempunyai LBS sebesar 1.049.661 hektare dan 928.218 hektare.
Menurutnya, dengan luasan lahan sebegitu besar ditambah struktur tanah dan kekayaan alam yang memadai Indonesia harusnya mampu menjadi salah satu lumbung pangan dunia.
"Semuanya tergantung dari pada semangat pemerintah bersama-sama para petani yang kedepan ini akan direalisasikan betul-betul bahwa petani harus semangat dan pemerintah memberikan fasilitas seperti pupuk murah, hama dibasmi dan asuransi, bibit diberikan oleh pemerintah dan petani tinggal tanam dan panen," tegas Bambang Haryo.
Ia juga mendorong pemerintah untuk mengcover BPJS kesehatan kepada para petani. Menurutnya nomor satu yang harus diperhatikan adalah kesehatan para kaum marginal atau petani sebagai garda terdepan penyumbang ekonomi runtutan.
"Petani harus mendapat jaminan kesehatan karena apa dengan petani yang sehat petani yang kuat hasil produksi beras kita akan melimpah dan memunculkan ekonomi runtutan dan pertumbuhan UMKM yang siginifikan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto mengamini apa yang digagas oleh Bapak Petani Sidoarjo tersebut. Dia mengatakan sejatinya Pemkab Sidoarjo melalui fraksi nya akan mensuport upaya BPJS kesehatan untuk para petani.
"Kami setuju apa yang disampaikan Pak Bambang. Seperti yang kita tahu beliau selama ini memang konsen terhadap sektor pertanian dan tahu betul apa yang menjadi problem para petani," tuturnya.
Melalui fraksi Gerindra, Bambang Puji menegaskan bakal segera melakukan langkah untuk merealisasikan BPJS kesehatan gratis untuk para petani di Sidoarjo.
"Akan kami perjuangkan dalam merealisasikan BPJS kesehatan gratis," pungkasnya
Apa Reaksi Anda?