Halal Bihalal MWCNU Blimbing Kota Malang, Gus Ipul: Ini Warisan Merawat Jagad

TIMESINDONESIA, MALANG – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Blimbing, Kota Malang menggelar kegiatan halal bihalal di Mushola NU Al Ikhlas, Jalan Teluk Mandar, Kelurahan Arjosari, Kota Malang, Minggu (7/5/2023).

Dalam kegiatan ini, diisi secara online oleh Sekjen PBNU, KH Saifullah Yusuf atau biasa dipanggil Gus Ipul. 

Dalam sambutannya, Gus Ipul menyampaikan, tema Merawat Jagad dengan Menebar Kemanfaatan melalui Jalinan Silaturahmi ini sejalan dengan sejarah tradisi Halal Bihalal yang diwariskan dari para Kyai dan Ulama.

"Kita diberi wadah untuk merawat dengan nama halal bihalal. Disini kita bisa bertemu untuk bermaaf-maafan," ujar Minggu (7/5/2023).

Diketahui, sejarah Halal Bihalal ini muncul pada momen Idul Fitri di tahun 1948. Dimana, kala itu Presiden RI pertama, yakni Ir Soekarno meminta nasihat kepada KH Abdul Wahab Chasbullah agar kondisi stabil dan aman.

Saat itu, Wahab mengusulkan supaya diadakan pertemuan para tokoh di istana negara dengan tema halal bihalal untuk saling memaafkan dan memikirkan kemaslahatan bangsa ke depan.

Gus Ipul juga mengingatkan, bagaimana ajaran para leluhur, kyai dan ulama untuk bisa saling dipertemukan di momen baik sesuai Ramadan ini jangan sampai dihilangkan.

"Ini gak akan kita temukan di negara lain. Ini hal yang istimewa ditengah-tengah kita yang tidak bisa silaturahmi ke satu persatu, tapi bisa ada kesempatan di pertemukan bersama di sini (halal bihalal)," ungkapnya.

Ia pun berpesan, melalui kegiatan silaturahmi ini, seluruh warga NU, khususnya MWCNU Blimbing, Kota Malang bisa saling bertukar pikiran, menambah ilmu dan mendapatkan manfaat yang lebih serta keberkahan.

"Berkah ini yang penting dalam kehidupan kita. Sebab, masing-masing hidup berkah bisa mendukung kita dalam kegiatan apapun," ucapnya.

Sementara, Rois Syuriah MWCNU Blimbing, Kyai Syaifuddin menyebutkan, halal bihalal ini menjadi momen silaturahmi. Bahkan, menurutnya, ini bisa menjadi jalan menuju surga.

"Jalan ke surga itu banyak macamnya, apakah jalan itu sulit ditempuh atau ringan, tergantung pada setiap individu. Seperti halal bihalal ini bisa menjadi jalan menuju surga-nya," tuturnya.

Menurutnya, ada tiga hal penting mengapa halal bihalal ini bisa menjadi jalan menuju surga. Pertama, saling memaafkan kepada orang yang sudah menyakiti atau mendzolimi.

"Kedua menyambung tali silaturahmi dan ketiga memberi pada orang yang bakhil pada diri kita. Ini bisa kita lakukan tergantung niat masing-masing," tandasnya. (*)