Hadapi Pilpres 2024, Ketua PBNU Pastikan Warga Nahdliyin Taati Rais Aam

Unggahan video yang viral di media sosial, yang berisi ucapan Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) mewakili PBNU, mendapatkan tanggapan Ketua PB NU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahr ...

Januari 30, 2024 - 14:00
Hadapi Pilpres 2024, Ketua PBNU Pastikan Warga Nahdliyin Taati Rais Aam

TIMESINDONESIA, MALANG – Unggahan video yang viral di media sosial, yang berisi ucapan Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) mewakili PBNU, mendapatkan tanggapan Ketua PB NU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi. 

Gus Fahrur menegaskan, Rais Aam PBNU adalah pemimpin tertinggi NU. Posisi Rais Aam, di atas semua kiai-kiai yang lain.

Ia menyangkal pernyataan Gus Nadir, yang menyebut pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama (NU), bukan Rais Aam, melainkan para Kiai Langitan. 

"Rais Aam adalah pemimpin tertinggi dan ketua umum yang sebenarnya dalam tradisi NU, sedangkan Ketum Tanfidziyah adalah pelaksana, ibarat kiai dalam pengasuh pesantren dengan lurah di pondok pesantren," tegas Gus Fahrur, menanggapi viralnya video tersebut di sejumlah lini masa,  Selasa (30/1/2024).

Menurutnya, Gus Nadir merupakan akademisi yang mengajar di Monash University. Dan, sejak 2005, Gus Nadir Hosen memang dipercaya sebagai Rais Syuriah, atau Pengurus Cabang Istimewa NU di Australia dan Selandia Baru. 

"Secara aturan sudah seharusnya semua warga NU, termasuk Ketum PBNU dan jajaran tanfidziyah selaku pelaksana, wajib taat kepada titah Rais Aam selaku pemimpin Syuriyah NU tertinggi," tandas Gus Fahrur. 

Ditambahkan, di dalam Anggaran Dasar NU disebutkan bahwa Syuriyah adalah pemimpin tertinggi Nahdlatul ulama, dan mengendalikan kebijakan umum organisasi. 

Sebagai informasi, Rais 'Aam adalah jabatan paling tinggi di dalam tubuh kepengurusan Nahdlatul Ulama. Keberadannya ada di dalam jajaran syuriah atau sesepuh yang dimuliakan. 

Jabatan Rais Aam dibantu oleh Wakil, Katib Aam, dan A'wan. Jabatan Rais 'Aam pertama kali dalam struktur NU diemban KH. Hasyim Asy'ari dengan gelar Rais Akbar, sebab beliau sebagai pendiri sekaligus pimpinan tertinggi pertama kali di dalam organisasi Nahdlatul Ulama ketika itu. 

Sepeninggal KH. Hasyim Asy’ari, jabatan tertinggi tidak lagi disebut Rais Akbar, melainkan Rais Aam. Saat ini, yang menjabat Rais Aam masa khidmat 2022-2027 adalah K.H. Miftachul Akhyar. 

Gus Fahrur meyakini, sejauh ini kaum Nahdliyin sangat patuh dan mendengar saran nasehat Rais Aam. 

"Kami yakin warga Nahdliyin sudah cerdas semua ya, warga Nahdliyin sangat patuh terhadap Rais Aam, termasuk dalam pemilu Pilpres tahun ini," tandas tokoh yang juga Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang itu. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow