Gubernur Jatim Khofifah Resmikan Kampung Mandiri Perkotaan Pertama di Jatim

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan kampung mandiri pertama kawasan perkotaan.  ... ...

Juni 4, 2023 - 20:00
Gubernur Jatim Khofifah Resmikan Kampung Mandiri Perkotaan Pertama di Jatim

TIMESINDONESIA, SURABAYAGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan kampung mandiri pertama kawasan perkotaan. 

Kampung mandiri tersebut berlokasi di Wisma Kedung Asem Indah, Kedung Batuk, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

Gubernur Jatim Khofifah datang bersama rombongan dari berbagai stakeholder pendukung. Ia meresmikan sekaligus meninjau langsung perkembangan kampung mandiri dengan berbagai macam aktivitas mini wisata dan ekonomi tersebut. 

Ada Kebun Durian Musang King dan Bawor, Batik Ecoprint Namira, Sentra Kuliner, hingga joglo-joglo asri fasilitas refreshing bagi penduduk setempat. Sebuah miniatur wisata potensial di kota besar.

Kampung Mandiri Kedung Asem Rungkut. Itu bukan sekadar nama. Kekompakan warga dalam membangun bersama-sama adalah kunci utama. Mereka berdikari, bergotong royong menyemarakkan pembangunan. Semua berawal dari pembentukan program penunjang Kamtibmas beberapa tahun silam. 

Adalah Irjen. Pol. (Purn.) Dr. Dra. Juansih, S.H., M.Hum. Seorang Purnawirawan Polri inisiator kampung mandiri. Namanya beberapa kali disebut Gubernur Jatim Khofifah. 

"Dan beliau ini ternyata adalah inisiatornya," ungkap Gubernur Jatim Khofifah, Sabtu (3/6/2023) kemarin usai peresmian. 

Pada 2006 silam, Juansih menjabat sebagai Kapolres Surabaya Timur. Ia membentuk Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM). 

Warga Wisma Kedung Asem sangat konsisten mendukung program tersebut. Semangat mereka luar biasa. Sejak awal sudah terlihat kekompakan masyarakat. 

"Kita terus membina masih tahap awal sebagai mitra kita dalam bidang Kamtibmas," kata Juansih. 

Kamtibmas bentukan Juansih terdiri dari berbagai elemen. Ada 'Polisi RW'. Mereka menjadi partner dalam restorative justice untuk kasus-kasus kecil yang dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Lambat laun kekompakan warga kampung itu semakin berkembang. 

Juansih adalah penggerak. Kesepahaman masyarakat dalam satu misi dan visi menjadi mesin pendukung utama. 

"Masyarakat bisa bersama-sama dan ini dibuktikan Pak Didik Edy Susilo Ketua RW 5. Alhamdulillah di sini aman ya karena bagus sekali untuk membantu Polri dalam hal kemitraan," katanya. 

Sampai sekarang kampung itu masih berkontribusi besar terhadap Polri. Dan sekarang kekompakan itu berkembang menjadi sebuah ekosistem bernama kampung mandiri. Berawal dari keguyuban Kamtibmas meluas menjadi inovasi atas inisiatif dari RW setempat. 

"Alhamdulillah memang RW ini luar biasa karena memang masyarakatnya kompak," tuturnya. 

Juansih mengapresiasi Ketua RW 5 Didik Edy Susilo. Ia dinilai memiliki andil besar merangkul para RT untuk bergabung di FKPM. 

"Rupanya, kekompakan itu berkembang lebih besar dan sekarang disesuaikan dengan programnya ibu gubernur program pemerintah. Tidak saja Kamtibmas tetapi melangkah menjadi Kampung Mandiri," ungkap Dosen Pasca Sarjana Kajian Ilmu Kepolisian Unair. 

Tak pelak, inovasi warga setempat langsung
mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Mereka juga mendapat fasilitas mejeng produk di Pameran Kampoeng Kreasi Royal Plaza mulai 1-4 Juni 2023.

Pada kesempatan peresmian dan kunjungan langsung di Wisma Kedung Asem Indah, Gubernur Jatim Khofifah menyematkan apresiasi. 

"Kampung mandiri ini merupakan yang pertama ada di Jatim. Sebab, biasanya sebuah kemandirian indikatornya dilihat dari desa mandiri sesuai Kemendes PDTT," kata Gubernur Jatim Khofifah. 

Ia merinci untuk Jatim ada 1492 desa mandiri. Namun, baru kali ada kampung mandiri. 

"Kalau kampung mandiri inilah inisiatornya, RW 5 Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut,” ucap Khofifah. 

Mantan Mensos tersebut melihat adanya fungsionalisasi tiap petak di perkampungan ini. Warga memaksimalkan manfaat. 

“Fungsionalisasi tiap petak itu luar biasa, dari area sebegitu," katanya.

Ia melihat ada lapangan badminton, green school, tempat edukasi, tempat budidaya ikan hydroponic dan lain-lain.

"Artinya bahwa kalau ingin membangun kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di lini paling bawah, saya rasa ini prototipe yang luar biasa,” ujar Khofifah saat ditanya apakah kampung mandiri ini akan diduplikasi ke daerah lain.

Ketua RW 5 Wisma Kedung Asem Indah Didik Edy Susilo menerangkan, ide pembuatan kampung mandiri berasal Gubernur Jatim Khofifah yang membuat desa mandiri. Akhirnya dia membuat kampung mandiri karena melihat persyaratannya hampir sama dengan desa mandiri.

“Satu warganya rata-rata punya keinginan untuk maju, di era perubahan zaman ingin maju berkembang secara berkelanjutan, yang nomor dua nilai leluhur budaya seperti gotong royong, guyub rukun, toleransi tinggi itu ada di sini,” terang Didik.

Faktor pendukung lain adalah partisipasi masyarakat setiap ada kegiatan pembangunan. 

"Selalu luar biasa, dan yang ke empat, kita ini tanpa menunggu macam-macam swadaya masyarakatnya itu luar biasa,” sambungnya.

Didik menjelaskan, di kampung mandiri ini terdapat kebun durian dan buah naga yang menjadi ikon perkampungan yang berada di Kawasan Surabaya Timur tersebut.

“Ada Bunakem (Buah Naga Kedung Asem), terus kita punya rumah kompos terus kita punya UMKM yang berhasil dan kita bangun pujasera di MERR itu nampung UMKM kita sendiri,” ujarnya.

Selain memanfaatkan lahan terbatas untuk memuat kebun di perkampungan, di kampung mandiri juga terdapat bank sampah, IPAL hingga panggung untuk melestarikan seni dan budaya Surabaya.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow