Gubernur Jatim Hadiri Momentum Mulai Panen Padi Satu Juta Hektare di Tuban
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kegiatan Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare secara serentak pada Kamis (09/03/2023). Panen ...
TIMESINDONESIA – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kegiatan Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare secara serentak pada Kamis (09/03/2023). Panen akan berlangsung di Kabupaten Serang Banten, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi Jawa Timur dan di 10 provinsi serta 66 kabupaten utama.
Di Jawa Timur, Kabupaten Tuban telah memulai panen pada 8/3/2023. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Kapolres Widang, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban dan segenap Forkompimca Widang, melaksanakan panen raya padi di Desa Ngadirejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban.
“Panen raya satu juta hektar akan dimulai di Kebumen. Saya koordinasi dengan Bupati Kebumen, dan melihat memang yang siap untuk melakukan panen raya pada bulan Februari dan Maret itu di Kebumen,” kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo.
Mentan Syahrul mengatakan berdasarkan prognosa atau perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektare dan puncak panen berlangsung pada bulan Maret-April.
“Berarti, jika produktivitas 6 ton per hektare, ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton, sehingga ini membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan,” ujar Mentan SYL.
Sementara itu Khofifah mengatakan jika Jawa Timur (Jatim) merupakan salah satu provinsi sebagai lumbung pangan nasional. Hal tersebut, berlangsung sejak tahun 2020 silam, dimana produksi padi di Jatim tertinggi secara nasional.
“Tahun 2021 alhamdulillah kembali tertinggi secara nasional, dan tahun 2022 tertinggi lagi secara nasional. Sekarang ini, bulan Maret-April menurut prediksi BPS yang sudah turun, kita insyaallah surplus beras 1,13 ton,” kata Khofifah.
Desa Ngadirejo sebagai lokasi panen, mempunyai potensi dengan total luas panen 275 ha, dan luas panen pada 8/3/2023 sebanyak 35 ha, dengan indeks pertanaman IP 3 yakni pola tanam padi-padi-padi.
Sebagai UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberd Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bertanggun gjawab pada pelaksanaan panen raya di Kabupaten Tuban.
Kepala BPPSDM, Dedi Nursyamsi mengapresiasi kinerja Petani, Poktan, Gapoktan, Penyuluh, Penggilingan Padi dan semua pelaku Usaha Perberasan Nasional karena telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di wilayahnya.
“Pencapaian ini tidak hanya atas kerja jajaran Kementan semata tetapi merupakan Keberhasilan Petani, Poktan, Gapoktan, Penyuluh, Penggilingan Padi dan semua pelaku Usaha Perberasan Nasional dari hulu hingga hilir yang telah berhasil meningkatkan panen,” katanya.
Dedi juga menerangkan bahwa panen raya padi ini juga merupakan pembuktian bagi para petani sebagai petani modern.
“Panen raya padi ini juga merupakan pembuktian petani Indonesia mampu memanfaatkan dan mengoperasikan peralatan modern pertanian seperti combine harvester,” tutur Dedi
Sementara Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan memberikan alat-alat bantu, kepada petani di Kabupaten Tuban untuk dapat meningkatkan produktivitas padi, salah satunya yaitu mesin combine harverser.
“Ini adalah bentuk inovasi dari Ibu Gubernur beserta Pemerintah Kabupaten Tuban, untuk bisa meminimalkan eror-eror yang terjadi,” katanya. (*)
Apa Reaksi Anda?