Gelar Talkshow di Banyuwangi, Polbangtan Malang Komitmen Fasilitasi Petani Muda
Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia terus berupaya untuk melakukan regenerasi pertanian, khususnya di kalangan generasi muda yang berkecimpung dalam bidan ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia terus berupaya untuk melakukan regenerasi pertanian, khususnya di kalangan generasi muda yang berkecimpung dalam bidang pertanian. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mendorong petani-petani di Indonesia untuk menggunakan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pendanaan bagi usaha pertanian mereka. Mentan percaya bahwa pencapaian KUR oleh petani milenial akan memberikan dukungan penting dalam perkembangan pertanian yang modern dan mandiri.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Kementan, Dedi Nursyamsi, meyakini bahwa strategi Tani Akur merupakan langkah yang tepat untuk mendukung perkembangan wirausaha muda di sektor pertanian. Dia meyakinkan bahwa program ini memiliki potensi besar dalam menjawab tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian kita.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) memang merupakan inisiatif dari Pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha pertanian skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui lembaga keuangan dengan jaminan yang disediakan.
Program Youth Entrepreneruship and Employment Support Services (YESS) merupakan program Kerjasama antara Kementan dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) yang bertujuan untuk regenerasi pada sektor pertanian. Salah satu Programnya adalah dengan memfasilitasi para petani millennial terkait hulu sampai dengan hilir melalui pendampingan usaha. Program YESS berkomitmen untuk terus mengupayakan fasilitasi kepada petani millennial, salah satunya adalah dengan dihubungkan dengan para stakeholder termasuk permodalan dan perbankan.
Dalam upaya memperkuat kapasitas petani muda untuk mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) selaku pelaksana Program YESS di Jawa Timur menyelenggarakan Millennial Agriculture Forum (MAF) Edisi Tani Akur, Rabu (27/03/2024) di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Acara ini mengangkat tema "Remmitance sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekosistem Pertanian Pedesaan Tangguh melalui Petani Muda".
MAF kali ini mengundang beberapa narasumber yang di antaranya dari Perbankan Bank Jatim Wilayah Banyuwangi, Yongkya Septiyan selaku Penyelia Kredit Mikro, Kepala PT. Pos Indonesia Kantor Banyuwangi, I Nyoman Adhi W, Offtaker dari Owner P4S Sukartani yaitu drg. Edi Suprandono, Koordinator BPP Cluring yaitu Margawati Nur W dan Local Champion yang juga merupakan Penerima Manfaat Program YESS atas nama Ahmad Maulana.
Acara ini dihadiri oleh 25 petani muda secara offline dan 198 peserta online, yang terdiri dari penyuluh dan petani muda. Pembukaan MAF kali ini dilakukan secara online melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh Direktur Polbangtan Malang, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, dan Project Manager Program YESS.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menyampaikan harapannya agar acara ini dapat memberikan manfaat bagi para Petani Muda. Ia juga menyoroti semangat tinggi dari Kabupaten Banyuwangi yang baru bergabung dengan Program YESS pada Oktober 2023. Peningkatan atensi terhadap pertanian, serta dukungan pemerintah melalui program-program seperti YESS, merupakan wujud nyata dari upaya regenerasi pemuda di bidang pertanian.
Selanjutnya, Kapusdiktan Dr. Idha Widi Arsanti menyatakan pentingnya kegiatan MAF bagi Banyuwangi sebagai kabupaten baru dalam Program YESS. Beliau menekankan perlunya keberlanjutan dalam pertanian dan peran koperasi sebagai wadah untuk mendorong kemandirian petani. Dukungan dari Bank Jatim dan PT Pos diharapkan dapat membantu dalam menyediakan akses permodalan dan dukungan keuangan bagi petani.
Dalam sesi talkshow, penyuluh pertanian, Bu Marga, menyoroti pentingnya layanan BDSP sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi petani, terutama petani milenial. Di samping itu, offtaker seperti Dokter Edy dari P4S Sukartani memberikan gambaran tentang upaya peningkatan produktivitas dan diversifikasi produk pertanian melalui program-program inovatif.
Representatif dari Bank Jatim, Yongki Setian, menjelaskan tentang program pinjaman yang tersedia untuk pemuda milenial dalam program YESS. Adapun PT Pos, yang diwakili oleh Bapak I Nyoman Adi, menyoroti pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung usaha petani muda. Sementara itu, Ahmad Maulana, Local Champion dari Petani Muda YESS, membagikan pengalamannya dalam merintis usaha dan peran koperasi dalam mewadahi petani di bidang pertanian.
Secara keseluruhan, talkshow MAF kali ini telah memberikan wawasan yang berharga bagi para petani muda dalam mengembangkan usaha pertanian mereka. Kolaborasi antara berbagai pihak seperti pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha diharapkan dapat terus menguatkan ekosistem pertanian pedesaan yang tangguh dan berkelanjutan. (*)
Apa Reaksi Anda?