Gedung Retak Akibat Gempa, Pasien RS Unair Bermalam di Tenda Darurat
... ...
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Puluhan pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Surabaya terpaksa bermalam di tenda pengungsi akibat gempa yang mengguncang di Tuban. Tepatnya Perairan Laut Jawa.
Gempa sangat kencang terasa. Para pasien ini menjalani evakuasi sejak gempa susulan berskala magnitudo M 6,5 meretakkan tembok bangunan Gedung Trimed dari lantai satu sampai lantai tujuh. Keretakan juga terpantau pada sambungan gedung.
Pasien diturunkan sekitar pukul 16.00 WIB.
Proses evakuasi dilakukan oleh Tim RS Unair Surabaya. Evakuasi patas itu melibatkan sekuriti, karyawan, dokter serta perawat.
Karyawan RS Unair menggotong unit tabung oksigen untuk pasokan bagi pasien yang bermalam di tenda pengungsi, Jumat (22/3/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ade, bagian Aset RS Unair saat ditemui mengatakan bahwa evakuasi pasien Sudah dinilai berdasarkan tingkat kegawatannya.
"Pasien di sini aman tertangani," katanya, Jumat (22/3/2024) malam.
Sejumlah pasien rentan seperti anak kecil dan balita dibawa masuk kembali untuk menghindari angin malam.
Perawat RS Unair Surabaya beristirahat sejenak di sela penanganan kepada pasien yang bermalam di tenda pengungsi, Jumat (22/3/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Saat ini pihak rumah sakit tengah menunggu assessment dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jatim yang rencananya dilaksanakan besok pagi. Meskipun kerusakan yang terjadi tidak pada struktur bangunan.
Pada kesempatan yang sama, Dedy S, Tim Redaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim mengatakan, pihaknya bersama tim membangun 2 unit tenda pengungsi untuk membantu BPBD Surabaya. Tenda didirikan pada pukul 20.00 WIB.
Tenda ini berukuran 6x12 meter. Total 15 personel juga diterjunkan. Selain di Unair, tenda pun didirikan di RS Husada Utama Kenjeran.
"Kita stand by kan lagi dua unit tenda pengungsi jadi kalau ada kekurangan akan kita dirikan lagi, tapi kita menunggu petunjuk dari BPBD Kota Surabaya sebagai pemilik wilayah," kata dia.
Sementara terkait kerusakan bangunan, ia mengimbau agar tetap dikosongkan terlebih dahulu karena dikhawatirkan ada gempa susulan.
"Nanti dari pihak Dinas PU yang menilai aman atau tidak. Ada kajiannya," katanya.(*)
Apa Reaksi Anda?