Festival Rawat Jagat 2023 Jadi Spirit Optimisme Kabupaten Pacitan
Festival Rawat Jagat 2023 kali ini diklaim menjadi spirit baru bagi Kabupaten Pacitan untuk membangkitkan sikap optimisme terhadap banyak hal. ... ...
TIMESINDONESIA, PACITAN – Festival Rawat Jagat 2023 kali ini diklaim menjadi spirit baru bagi Kabupaten Pacitan untuk membangkitkan sikap optimisme terhadap banyak hal.
Kali ini, tema yang diusung tentang kampanye pelestarian lingkungan yang digambarkan dalam seluruh tampilan dengan nuansa alam lestari.
Ratusan seniman lokal maupun luar daerah terlihat turut serta ambil bagian di dalamnya. Tumpeng besar berisi hasil bumi petani juga ikut diarak menuju panggung utama pagelaran Rawat Jagat.
Pagelaran berbagai atraksi budaya berlangsung di lokasi berbeda. Venue pertama di Jalan Ahmad Yani menyajikan tampilan dengan muatan pesan kurangi sampah plastik.
Venue kedua diisi aneka atraksi bertemakan konservasi alam. Lalu, di venue ketiga, semua tampilan kental dengan kampanye penghijauan dan gerakan melawan illegal logging. Para siswa dari berbagai sekolah turut membaur bersama seniman menampilkan tarian daerah.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji ikut Flashmob Tari Eklek di panggung utama Rawat Jagat. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Ada yang berbeda dengan Ruwat Jagat 2022 lalu. Semua ornamen yang digunakan berbahan bambu. Hal ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana alam. Bambu dinilai efektif mampu menahan air.
Tak hanya festival budaya, Rawat Jagat juga menjadi aspek penting dalam menumbuhkan ekonomi warga. Seperti gelaran pasar tradisional yang ditempatkan di salah satu sudut Jalan Ahmad Yani itu. Pasar tersebut diisi para pegiat UMKM yang rata-rata berstatus pemula. Berbagai jajanan dan komoditas yang dijual pun tergolong unik. Semuanya khas Pacitan punya.
Sementara, Perempatan Penceng menjadi panggung utama yang diawali dengan doa bersama, penancapan panji kabupaten Flashmob Tari Eklek dan Kethek Ogleng.
Kirab panji dan gunungan mengiringi rombongan pembesar Pemkab Pacitan yang berjalan dari halaman pendopo kabupaten menuju panggung utama Perempatan Penceng.
"Rawat Jagat yang kita gelar merupakan ikhtiar upaya untuk tetap membangun optimisme di segala sektor kehidupan masyarakat dan juga ancaman resesi global pada saat ini," kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Sabtu (29/7/2023).
Menurut dia, kabupaten yang berjuluk Kota 1001 Goa ini memiliki banyak potensi mulai dari pariwisata hingga tradisi yang keberadaan masih butuh digali lebih dalam. Dan Rawat jagat ini wujud apresiasi pemerintah daerah kepada masyarakat.
"Sebagai kota kecil namun memiliki bergudang-gudang potensi dan destinasi wisata yang kaya akan tetapi masih perlu dieksplor dan diekspose kepada dunia internasional," ujar Aji.
Dengan digelarnya festival Rawat Jagat tersebut, ia berharap ekonomi masyarakat ikut meningkat.
"Doa dan harapan semoga event ini menarik banyak pengunjung datang ke pacitan sehingga ekonomi masyarakat ikut meningkat dan mewujudkan masyarakat Pacitan yang sejahtera dan bahagia," ucap Indrata Nur Bayuaji.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perfilman Musik dan Media Baru Kemendikbud Ristek RI Ahmad Mahendra mengungkapkan jika Pacitan menjadi kota yang sangat penting. Lantaran memiliki Geopark Taman Bumi Dan Situs Song terus.
"Ini membuktikan bahwa Bumi Pacitan sudah ada sejak juta tahun lalu. Menjadi warga Pacitan itu harus bangga. Tahun depan kami dukung lagi untuk event berikutnya," pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?